Hal Penting Soal Cairan Rem Mobil Anda Sebelum Berangkat Berlibur

- 16 Desember 2023, 10:07 WIB
ilustrasi cairan rem
ilustrasi cairan rem /Autochem

HARIAN BOGOR RAYA - Hindari kandungan air pada cairan rem. Titik didih cairan rem dalam kondisi baru bisa mencapai suhu 265 derajat Celcius. Demikian hal penting yang wajib diketahui pemilik kendaraan. 

Penting juga diketahui terkait iklim di Indonesia, kontaminasi air tiga persen bisa tercapai dalam waktu satu tahun atau 20.000 kilometer. Jika terkontaminasi air sebanyak tiga persen di dalamnya, akan turun menjadi 155 derajat Celcius. 

“Di titik inilah sebaiknya pemilik kendaraan perlu mengganti cairan rem secara berkala,” ujar Manager Promosi PT Autochem Industry, Dhany Ekasaputra, dilansir dari Antara.

Baca Juga: 5 Penyebab Utama Rem Mobil Blong dan Cara Mencegahnya!

Pemilik kendaraan juga tidak disarankan untuk menggunakan kemasan cairan rem yang sudah terbuka segelnya, karena berpotensi akan mengurangi performanya.

“Jadi, sebaiknya pilih kemasan yang tepat saat hendak menggunakan cairan rem. Bisa memilih kemasan yang 1 liter, 300 ml, ataupun yang berukuran 50 ml, jika untuk sekadar menambahkan saja,” ujar dia.

Perlu diketahui, mengisi waktu berlibur bersama dengan keluarga menggunakan kendaraan pribadi disarankan untuk terlebih dahulu mengecek kesehatan dari mobil terutama pada bagian pengereman.

Baca Juga: Diduga Akibat Rem Blong, Sebuah Truk Tabrak Lebih dari Sepuluh Kendaraan Bermotor di Exit Tol Bawen Semarang

Pengecekan sistem pengereman memang sering luput dari kesadaran para pemilik kendaraan, ketika ingin digunakan dalam jarak yang jauh atau ketika digunakan bersama dengan orang terkasih.

Salah satu yang sering luput dari pemeriksaan adalah mengecek cairan rem itu sendiri. Sebab, carian rem merupakan salah satu faktor vital rangkaian proses kerja sistem pengereman dari kendaraan baik roda empat maupun roda dua.

“Secara singkat, fungsi utama dari cairan rem sebagai fluida pada sistem hidrolik untuk mentransfer tekanan dari pedal atau tuas rem menuju piston di kaliper,” kata 

Baca Juga: Akibat Kegagalan Rem Bus Pengangkut Umroh Terguling dan Terbakar

Menurut Dhany, bahan-bahan yang terkandung dalam cairan tersebut memiliki karakter yang perlu diganti secara berkala. Karena jika cairan rem tercampur air sebanyak tiga persen saja, akan menurunkan titik didih hingga lebih dari 100 derajat Celcius.

Ketika titik didih itu menurun, tekanan untuk menuju piston di kaliper rem sulit terjadi akibat hadirnya gelembung udara sebagai tanda mulai mendidihnya cairan pada sistem rem. Jadi semakin terbukalah potensi ‘rem blong’ yang sangat berbahaya dampaknya.

Dhany menuturkan bahwa kejadian itu bisa disebabkan oleh kebiasaan yang salah dari pemiliknya, saat hendak memeriksa volume cairan rem di tabung reservoir.

Baca Juga: Deretan Resep Kue Kering Lezat, Bisa Temani Liburan Anda

Karena jika penutup karet tabung reservoir itu dibuka, sebenarnya akan menyebabkan kandungan air (kelembaban) di udara mencapai hingga 85 persen akan diserap oleh cairan rem.

Hal ini bisa dilakukan oleh pemilik dengan cara memantau indikator pada sambung tabung penyimpan cairan rem agar proses buka tutup tabung bisa dikurangi semaksimal mungkin.

Pengecekkan juga bisa dilakukan dengan melihat warna cairan, apabila berwarna bening maka itu bisa jadi pertanda bahwa tidak adanya kandungan air di dalamnya.

Baca Juga: Ini 5 Rekomendasi Tempat Wisata di Ciamis untuk Liburan Natal dan Tahun Baru

Berbeda halnya jika terlihat warna cairan yang mulai gelap, menandakan mulai adanya kandungan air di dalam sistem rem. Semakin gelap warna cairan rem berarti semakin banyak kandungan air di dalamnya.***

Editor: Maryam Purwoningrum

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x