Aksi di ULP Kabupaten Bogor, Gempar Pertanyakan 6 Proyek dengan Kesamaan IP Address dan Minta Bubarkan Pokja!

HARIAN BOGOR RAYA - Sejumlah Mahasiswa dan Pemuda yang tergabung dalam Gerakan Mahasiswa dan Pemuda Bogor (Gempar) melakukan aksi dan menduga ada yang tidak beres dengan ULP Kabupaten Bogor dan Pokja Khusus, pada Jumat siang, 17 Februari 2023.

Perihal aksi Gempar itu mereka sampaikan bukan tanpa alasan, namun adanya kejanggalan di ULP Kabupaten Bogor pada proyek-proyek pembangunan di wilayah Kabupaten Bogor, hingga melakukan aksi di depan kantor ULP Kabupaten Bogor, Cibinong.

Para peserta aksi Gempar ini mempertanyakan ULP Kabupaten Bogor dan Pokja atas laporan BPK 2021 lalu yang menjelaskan klarifikasi dengan dugaan bermasalah.

Baca Juga: Daftar 6 Brand Tarik Diri dari Proyek Iklan Bareng Yoo Ah In, Positif Pakai Ganja

Menurut Korlap aksi, Bhakti Satya Legawa banyak kejanggalan proyek-proyek di kabupaten Bogor juga dalam proses tender dan pemenangnya.

"Dari Laporan Hasil Pemeriksaan (LHP) atas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah (LKPD) Kabupaten Bogor Tahun 2021, kami mendapatkan temuan permasalahan yaitu pada Pelaksanaan Tender Pada Empat Paket Pekerjaan Gedung dan Bagunan, Serta Dua Paket Pekerjaan Jalan, Irigasi, dan Jaringan yang tidak sesuai aturan", ujar Satya.

Senada, Ketua Gerakan Mahasiswa dan Pemuda Bogor, Putra juga menyoroti adanya Pokja khusus yang berada di ULP Kabupaten Bogor.

Baca Juga: Plt Bupati Bogor Minta Naikan Target 25 Persen Sektor Wisata, Iwan Setiawan: Semua Harus Terus Berinovasi

"Bagaimana tidak aneh? beberapa pemenang tender PT adanya kesamaan IP Address, kami minta hapus Pokja khusus yang menangani proyek-proyek, kami juga meminta usut dan penjarakan Pokja khusus yang menangani itu guna memberantas pelaku KKN di Kabupaten Bogor", ujarnya lagi.

Dari data Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) Perwakilan Provinsi Jawa Barat dalam Laporan Hasil Pemeriksaan (LHP) atas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah (LKPD) Kabupaten Bogor Tahun 2021 yang menjadi dugaan temuan permasalahan yaitu pada pelaksanaan tender pada empat Paket Pekerjaan Gedung dan Bangunan, serta dua paket Pekerjaan Jalan, Irigasi, dan Jaringan yang tidak sesuai Aturan.

Menurut para Mahasiswa dan Pemuda Bogor ada pelaksanaan tender yang tidak sesuai di antaranya adalah;

Baca Juga: Siapkan Pemilu 2024, Plt Bupati Bogor Ikut Lantik Sejumlah Petugas Panitia Pemungutan Suara

1. Pembangunan Gedung Rumah Sakit Kabupaten Bogor Kelurahan Cogreg Kecamatan Parung (RSUD Parung) dengan nilai kontrak sebesar Rp.93.445.975.291.00 yang dilaksanakan oleh PT JSE (Cabang Medan)

2. Pembangunan Gedung MDG’s Lanjutan RSUD Ciawi dengan nilai kontrak sebesar Rp.35.444.289.400.00 yang dilaksanakan oleh PT KTMP

3. Pembangunan Gedung Hemodialisa dan Rehabilitasi Medik pada RSUD Cibinong dengan nilai kontrak sebesar Rp.36.311.000.000.00 yang dilaksanakan oleh PT KSO PS

Baca Juga: Plt Bupati Bogor Niat Nyalon Wakil Gubernur Jabar, Iwan Ungkapkan Ini di Pelantikan PPS KPU Kabupaten Bogor

4. Pembangunan Gedung IGD Ponek Tahap 2 pada RSUD Cibinong dengan nilai kontrak sebesar Rp.13.772.000.000.00 yang dilaksanakan oleh PT MS

5. Peningkatan Jalan Kandang Roda-Pakansari dengan nilai kontrak sebesar Rp.94.550.017.000.00 yang dilaksanakan oleh PT LU;

6. dan Peningkatan Jalan Tegar Beriman (Cibinong-Bojong Gede) dengan nilai Kontrak sebesar Rp.49.819.842.000.000

Baca Juga: Ternyata Plt Bupati Bogor Iwan Setiawan dan Fadli Zon Dulu Teman Sebangku di SMP Ini, Simak Selengkapnya

Aksi tersebut berlangsung sekitar dua jam tersebut berlangsung aman dan terkendali, sempat para peserta membakar sebuah ban dan akhirnya para peserta lalu membubarkan diri.

Hingga berita ini di turunkan, pihak ULP Kabupaten Bogor belum dapat dimintai keterangan akan hal tersebut.***