Jumlah Kematian Pasien Meningkat, Rumah Sakit Al-Shifa Dinyatakan Tidak Beroperasi

- 13 November 2023, 17:35 WIB
Arsip - Petugas medis membawa korban serangan Israel ke sebuah rumah sakit di Gaza/Antara/Anadolu
Arsip - Petugas medis membawa korban serangan Israel ke sebuah rumah sakit di Gaza/Antara/Anadolu /


HARIAN BOGOR RAYA - Jumlah kematian pesien yang semakin meningkat, Direktur Jenderal Organisasi Kehesehatan Dunia ( WHO ) Tedros Adhanom Ghebreyeus mengatakan Rumah Sakit Al-Shifa di Jalur Gaza tidak beroperasi lagi.

Lebih lanjut ia mengatakan situasi di Rumah Sakit Al-Shifa mengerikan dan berbahaya terutama tiga hari terakhir ini belum lagi fasilitas tersebut tak memiliki pasokan listrik dan kekurangan air dan koneksi internet yang buruk.

Baca Juga: Dalam Tiga Hari Terakhir Delapan Rumah Sakit di Jalur Gaza Digempur Pasukan Israel

“Sayangnya, rumah sakit tidak lagi berfungsi sebagai rumah sakit. Dunia tidak bisa tinggal diam ketika rumah sakit, yang seharusnya menjadi tempat berlindung yang aman, berubah menjadi tempat orang menemukan kematian, kehancuran dan keputusasaan, " ujar Tedros dikutip dari Antara.

Kondisinya sangat memperhatikan menyebabkan pihak rumah sakit kesulitan memberikan perawatan.

Hal ini karena dampak Israel yang melancarkan serangan yang terus menerus di Jalur Gaza termasuk rumah sakit-rumah sakit, rumah ibadah serta tempat tinggal sejak Hamas melancarkan serangan lintas batas pada 7 Oktober 2023.

Baca Juga: Dampak Konflik Israel-Hamas, Ketegangan Komunitas Yahudi dan Muslim di Dunia Meningkat

Akibatnya jumlah kematian dalam serangan Israel telah melampaui 11.100 orang, termasuk perempuan dan anak-anak lebih dari 8.000 orang tentu sangat tragis jumlah pasien di rumah sakit meningkat.

Catatan yang dihimpun jumlah korban di Israel hampir 1.200 orang menurut angka resmi Pemerintah Israel.***


Editor: UG Dani


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x