HARIAN BOGOR RAYA -Aksi ratusan pemuda membanjiri terminal bandara di Dagestan, sekelompok orang tersebut menyerbu terminal tersebut.
Dikutip dari BBC sekitar 60 orang ditangkap dalam insiden tersebut pada 14 Oktober 2023 lalu, dikabarkan seorang pria menusuk bocah Palestina yang baru berusia enam bulan hingga tewas di Amerika Serikat aksinya ini juga melukai ibu anak tersebut yang sedang di dekatnya.
Peristiwa ini merupakan kasus yang menunjukkan dampak konflik di Timur Tengah yang merembet pada komunitas Yahudi dan Muslim di dunia.
Baca Juga: Kemlu Indonesia Bantah Soal Israel Tuduh RS Indonesia Tampung Hamas
Beberapa kasus dampak dari konflik Israel-Palestina juga terjadi di Eropa beberapa terakhir dengan bermunculan di gedung-gedung sebuah gambar berlambang bintang Daud sebagai tanda tempat tinggal warga keturunan Yahudi.
Peristiwa lainnya terjadi di Jerman sebuah sinagoge diserang orang tak dikenal dengan bom molotov juga sebuah bangunan di Berlin di cat dengan lambang swatika sebagai penanda berpenghuni orang-orang Yahudi.
Menanggapi hal tersebut pihak terkait yaitu otoritas Jerman dan Perancis melarang unjuk rasa oleh sekelompok pengunjuk rasa yang menyuarakan perjuangan Palestina karena menurutnya unjuk rasa tersebut sebagai bentuk hasutan.
Baca Juga: Aksi Bela Palestina di Monas, Menlu Retno Curahkan Hatinya Melalui Puisi di Tengah Ribuan Massa
Namun larangan tersebut mendapat banyak kritik mereka mengatakan tindakan Israel di Gaza bukanlah tindakan antisemitisme.
Diketahui menurut catatan serangan Israel di Gaza tercatat 9000 orang Palestina tewas serta serangan Hamas merenggut jiwa 1.400 warga Israel ditambah 250 yang disandera.
Bentuk Solidaritas Unjuk Rasa Damai
Disisi lain Human Right Watch ( HRW ) menerima laporan mengenai insiden di negara-negara Eropa lainnya tidak ada data resmi yang sama dengan data antisemitisme dan sebaliknya tidak seperti di Inggris, Perancis dan Jerman tidak merekam kebencian anti segolongan Agama.
HRW juga menyoroti aksi damai yang merupakan bagian dari hak kebebasan berekpresi dan pembelaan hak lainnya.
Unjuk rasa besar-besaran juga terjadi di Inggris sebagai bentuk solidaritas untuk penduduk Gaza, diantara demonstran juga terjadi sekelompok kecil yang menyerukan penghapusan Israel.***
sumber BBC news Indonesia