PM Israel Berkilah, Jurnalis Ingatkan Jumlah Korban Jiwa Konflik Israel Palestina

- 20 November 2023, 13:32 WIB
Ilustrasi Israel dan Palestina.
Ilustrasi Israel dan Palestina. /Reuters/Ronen Zvulun/

"Tidak. Pertama-tama, kita tidak tahu bagaimana orang-orang itu, anak-anak itu meninggal," jawab Regev.

Regev, sementara itu, mengakui pemerintah Israel memang membuat kesalahan soal jumlah korban pascaserangan 7 Oktober.

Baca Juga: Israel Lancarkan Gempuran Dengan Jet Tempur, Belasan Sipil Tewas

"Jumlah yang kami catat sebelumnya adalah 1.400 korban. Sekarang sudah kami koreksi menjadi 1.200 karena kami mengerti bahwa kami sebelumnya terlalu tinggi menaksir jumlah itu. Kami salah."

"Ada jenazah-jenazah yang dalam keadaan terbakar parah, yang kami kira warga kami". Ternyata, menurut Regev, jenazah-jenazah itu adalah jasad para pejuang Hamas yang dia sebut "teroris".

Ia pun menduga, anak-anak di Jalur Gaza kemungkinan tewas karena faktor lain dan bukan karena gempuran Israel yang saat ini berlangsung.

Baca Juga: Pengungsi di Sekolah Al Fakhoura Jabalia Gaza jadi Sasaran Serangan Militer Israel

Hal itu dia singgung dalam sebuah wawancara dengan saluran televisi Amerika Serikat, MSNBC, pada Kamis, 16 November 2023, menyebutkan sudah lebih dari 11.000 orang yang tewas, termasuk 4.000 anak.

Perserikatan Bangsa-Bangsa, kalangan pembela hak asasi manusia, dan lembaga-lembaga intelijen Amerika pada Jumat (17/11) mengaku memercayai data korban tewas tersebut.

Regev menyangsikan data itu. Menurut dia, jumlah korban tersebut berasal dari Hamas. "Saya tidak yakin jumlah itu benar," ujarnya.***

Halaman:

Editor: Maryam Purwoningrum

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah