Menurut laporan kantor berita Palestina WAFA, di antara tahanan Palestina yang dibebaskan dari dua penjara Israel yakni enam adalah perempuan dan 33 lainnya adalah anak di bawah umur.
Sementara itu Kantor Berita Reuters menyebut beberapa dari tawanan yang dibebaskan tiba di alun-alun Al-Bireh di Ramallah di Tepi Barat yang diduduki Israel, di mana ribuan warga sedang menunggu mereka.
Seorang pejabat Palestina yang mengetahui perundingan itu mengatakan Hamas akan melanjutkan gencatan senjata selama empat hari yang disepakati dengan Israel.
Baca Juga: Dua Relawan Indonesia di Gaza Ditangkap oleh Militer Israel
Langkah penghentian pertempuran itu adalah yang pertama sejak pejuang Hamas menanggapi serangan di Israel selatan pada 7 Oktober yang menewaskan 1.200 orang dan menyandera sekitar 240 orang.
Menanggapi serangan itu, Israel telah bertekad untuk menghancurkan militan Hamas yang menguasai Gaza, menghujani bom dan peluru ke daerah kantong tersebut dan melancarkan serangan darat di wilayah utara.
Hingga saat ini, sebanyak 14.800 orang, sekitar 40 persen di antaranya adalah anak-anak, telah terbunuh, kata otoritas kesehatan Palestina pada Sabtu.
Baca Juga: Serangan Israel pada Rumah Sakit Indonesia di Gaza Melanggar Hukum Humaniter Internasional
Pertukaran pada Sabtu ini terjadi setelah pembebasan awal sebanyak 13 sandera Israel lainnya termasuk anak-anak dan orang tua oleh Hamas pada Jumat, 24 November 2023, sebagai imbalan atas pembebasan 39 wanita dan pemuda Palestina dari penjara Israel. Hamas hari itu juga membebaskan 10 pekerja pertanian Thailand dan seorang warga Filipina.