Menurut informasi Badan Seismologi Filipina, Phivolcs, gelombang tsunami bisa mencapai daratan Filipina pada tengah malam waktu setempat (23.00 WIB) dan berlanjut selama beberapa jam.

Sedangkan sistem Peringatan Tsunami AS mengatakan bahwa gelombang laut bisa mencapai 3 meter di beberapa pantai Filipina.
 
Baca Juga: Banjir Bandang dan Longsor Telan Korban Jiwa dan 11 Orang Hilang

"Kapal-kapal yang berada di laut selama periode ini harus tetap berada di lepas pantai perairan dalam hingga pemberitahuan lebih lanjut," kata Phivolcs.
 
Phivolcs mengimbau kepada para penduduk yang tinggal di dekat pantai Provinsi Surigao Del Sur dan Davao Oriental untuk segera mengungsi atau menjauh dari bibir pantai.

Stasiun TV Jepang NHK melaporkan, bahwa sekitar pukul 01.30 waktu setempat Minggu dinihari atau sabtu 23.30 WIB gelombang tsunami setinggi 1 meter diperkirakan mencapai pantai barat daya Jepang, atau sekitar 30 menit kemudian.
 
 
Namun demikian Phivolcs tidak memprediksi kerusakan yang signifikan akibat gempa tersebut, tetapi memperingatkan adanya sejumlah gempa susulan.
 
Akibat gempa tersebut, listrik di kota pesisir hinatuan, Raymark Gentallan padam. Keterangan tersebut disampaikan oleh.Kepala Polisi di kota pesisir Hinatuan, Raymark Gentallan. Sampai saat ini Tim tanggap bencana, belum memantau adanya korban atau kerusakan.
 
Posisi Filipina yang berada di cincin api deretan gunung berapi yang melingkari samudra Pasifik rentan terhadap aktivitas seismik. Gempa kerap terjadi di Filipina.

Baca Juga: Obat Herbal Mengatasi Mual Saat Hamil: Campuran Kayu Secang, Pandan, Jahe, dan Madu

Pusat Seismologi Eropa-Mediterania (EMSC) juga menggambarkan peristiwa gempa bumi tersebut. Dimana EMSC mengatakan gempa dengan magnitudo 7,5 telah terjadi di kedalaman 63 km.

Sementara Survei Geografis AS (USGS) mencatat kekuatan gempa pada magnitudo 7,6 dengan kedalaman 32 km. Badan itu mengatakan gempa tersebut terjadi pada pukul 22.37 malam waktu Filipina (21.37 WIB).***