Arahan Penting dari Presiden Jokowi Soal Situasi di Timur Tengah

- 16 April 2024, 12:57 WIB
Ilustrasi Timur Tengah
Ilustrasi Timur Tengah /Marcel Winger/Pexels/Lensa Banyumas

HARIAN BOGOR RAYA - Menteri Luar Negeri, Retno Marsudi menyebut, negara Indonesia khawatir melihat perkembangan situasi di wilayah Timur Tengah.

"Kita yakin bahwa eskalasi tidak akan membawa manfaat bagi siapapun," ujarnya, masih soal Timut Tengah.

Dan pesan Presiden Jokowi kepada Kementerian Luar Negeri RI, masih terkait situasi di Timur Tengah, untuk terus melakukan upaya diplomatik agar pihak-pihak terkait menahan diri dan dapat menghindari eskalasi.

Baca Juga: Spesifikasi Ponsel Galaxy M54, Diam-diam Rilis di Timur Tengah

"Jadi, sekarang masing-masing pihak sudah mulai menghitung, jika terjadi eskalasi maka dampaknya seperti apa terhadap masing-masing negara, baik harga minyak, harga kebutuhan yang lain, maupun nilai tukar dolar dan sebagainya," katanya.

Arahan Presiden Joko Widodo agar Indonesia bersikap deeskalasi atau menahan diri terhadap situasi ketegangan geopolitik yang kini melanda sejumlah negara di Timur Tengah.

Arahan Presiden itu disampaikan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto dalam sesi konferensi pers usai menghadiri rapat terbatas bersama Presiden Jokowi di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa siang.

Baca Juga: Kesal Ditanya Harga Beras Jokowi: Tolong Jangan Terus Ditanyakan ke Saya, Cek Sendiri!

"Pertama, tentu tadi Bapak Presiden membahas terkait apa yang terjadi di Timur Tengah, terutama yang terkait dengan Iran dan Israel," katanya, dilansir dari Antara.

Ia mengatakan sikap deeskalasi penting bagi hubungan Indonesia dengan sejumlah negara yang terlibat pertikaian perang di Timur Tengah.

Presiden Jokowi juga menginstruksikan Kemenko Perekonomian untuk menyusun berbagai skenario mitigasi terhadap potensi defisit keuangan negara.

Baca Juga: Jusuf Kalla Angkat Bicara Soal Isu Jokowi Bakal Gabung ke Partai Golkar

"Kami me-reform struktural dan menjaga ekspektasi investor dan memperkuat daya saing dan juga investasi jangka panjang di Indonesia. Jadi, kepastian itu yang harus dijaga," katanya.

Selain Airlangga Hartarto dan Retno Marsudi, turut hadir dalam agenda rapat terbatas yang berlangsung sekitar dua jam sejak pukul 10.00 WIB itu adalah Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Hadi Tjahjanto dan Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo.

Perekonomian untuk menyusun berbagai skenario mitigasi terhadap potensi defisit keuangan negara. "Kami me-reform struktural dan menjaga ekspektasi investor dan MEMPERKUAT daya saing dan juga investasi jangka panjang di Indonesia. Jadi, kepastian itu yang harus dijaga," katanya.

Selain Airlangga Hartarto dan Retno Marsudi, turut hadir dalam agenda rapat terbatas yang berlangsung sekitar dua jam sejak pukul 10.00 WIB itu adalah Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Hadi Tjahjanto dan Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo.***

Editor: Maryam Purwoningrum

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah