Ahli Ungkap Fakta Nikotin dan TAR, Beberkan Produk Tembakau Alternatif

17 April 2023, 09:18 WIB
Ilustrasi nikotin pada rokok /Pixabay

HARIAN BOGOR RAYA - Nikotin selama ini dianggap sebagai sumber masalah kesehatan pada rokok, daripada TAR. Faktanya TAR itu penyebab timbulnya berbagai penyakit yang berkaitan dengan aktivitas merokok.


Demikian diungkap Ahli Toksikologi dan Dosen Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Airlangga (UNAIR), dr. Shoim Hidayat terkait fakta nikotin dan TAR.

"Jadi, nikotin sama sekali bukan karsinogen. Bahan-bahan karsinogen adanya di dalam TAR," katanya.

Baca Juga: Fakta Lebih dari Lima Puluh Persen Iklan Rokok Ada di Lingkungan Sekolah

Sebagai langkah antisipatif, Shoim menyarankan perokok dewasa untuk berhenti merokok agar mengurangi paparan TAR. Jika sulit, perokok dewasa dapat beralih ke produk tembakau alternatif.

Produk tembakau alternatif ini menerapkan sistem pemanasan sehingga menghasilkan uap air (aerosol). Oleh karena itu, profil risikonya jauh lebih rendah daripada rokok.

"Potensi untuk terjadinya penyakit akibat bahan kimia sangat ditentukan oleh kadarnya. Kalau sangat besar maka berpotensi menimbulkan penyakit. Jadi, kalau yang masuk itu kecil, ya, potensinya kecil," kata dia.

Baca Juga: Bila Terbukti Berbahaya, Ma'aruf Amin Beberkan Pemerintah Akan Larang Rokok Elektrik

Sememtara, dokter spesialis paru, dr Yahya Sp.P, mengatakan produk tembakau alternatif berbeda dengan rokok konvensional karena hanya menghasilkan uap air atau aerosol.

"Hal ini dikarenakan produk tersebut menerapkan sistem pemanasan pada suhu yang terkontrol, bukan melalui proses pembakaran dan tidak menimbulkan asap seperti pada rokok," kata dr Yahya dalam siaran pers pada Minggu.

Oleh karena itu produk tembakau alternatif, seperti produk tembakau yang dipanaskan, kantong nikotin, dan rokok elektrik memiliki profil risiko yang lebih rendah dibandingkan rokok.

Baca Juga: Ini Kata dr Spesialis Tentang Rokok Elektrik

Produk ini dapat digunakan bagi perokok dewasa sebagai pilihan untuk beralih dari kebiasaannya.

"Karena dia hanya berisi uap air dan beberapa essens, dan kedua tidak menyebabkan gigi kuning. Ketiga tidak menyebabkan orang sekitarnya (jadi) perokok pasif," kata dia.

Kandungan dalam rokok seperti TAR dapat masuk ke rongga mulut dan lapisan terluar gigi, enamel, sehingga membuatnya berwarna kekuningan atau kecokelatan.

Baca Juga: Viral, Minta Rokok Gratis di Minimarket Pria Paruh Baya Ngaku Anak Angkat Presiden Jokowi

Lebih lanjut, dr Yahya mengatakan nikotin bersifat adiktif atau dapat menyebabkan ketergantungan, namun nikotin bukan penyebab utama penyakit berbahaya terkait kebiasaan merokok.

Pandangan tersebut diperkuat penjelasan dari Cancer Research UK, organisasi penelitian kanker independen dari Inggris. Berdasarkan laman resminya, nikotin bukan pemicu utama berbagai penyakit berbahaya terkait kebiasaan merokok seperti kanker. Pemicu utama dari penyakit berbahaya itu adalah TAR, senyawa yang timbul dari proses pembakaran pada rokok.

Mengacu National Cancer Institute Amerika Serikat, TAR mengandung berbagai senyawa karsinogenik yang dapat memicu kanker paru, emfisema, atau masalah paru-paru lainnya. Dari sekitar 7 ribu bahan kimia yang ada di dalam asap rokok, 2 ribu di antaranya terdapat pada TAR.***

Editor: Maryam Purwoningrum

Sumber: ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler