Fungsi Ginjal Menurun Hingga Tahap Akhir Perlu Pengobatan Alternatif? Simak Penjelasan Dokter

11 Maret 2023, 05:30 WIB
Ilustrasi ginjal. /Unsplash/Robina Weermeijer /

HARIAN BOGOR RAYA -Jika fungsi ginjal sudah menurun hingga stadium lanjut yang tidak memerlukan cuci darah, dokter dapat melakukan upaya pengobatan yang meliputi pengurangan asupan protein yang membuat kerja ginjal lebih keras.

Kemudian, jika penyakit ginjal sudah mencapai stadium akhir, pasien memerlukan terapi pengganti ginjal dengan cuci darah atau transplantasi ginjal.

"Jadi sudah tahap akhir, fungsi ginjal pasti sudah sangat rendah sekali sehingga harus digantikan fungsinya, kalau tidak, bisa membahayakan pasien. Dan kenapa disebut pengobatan pengganti? Karena tidak menyembuhkan ginjalnya yang sudah gagal itu," tutur dokter spesialis penyakit dalam konsultan ginjal dan hipertensi, dr Pringgodigdo Nugroho, Sp.PD-KGH, FINASIM dari Rumah Sakit Umum Pusat Nasional Cipto Mangunkusumo (RSCM) 

Baca Juga: Deretan Manfaat Konsumsi Tape Ketan Hitam, Salah Satunya untuk Kesehatan Ginjal

Ia pun menganjurkan pasien gangguan ginjal tidak melakukan pengobatan alternatif.

"Kalau melihat guideline dari perhimpunan ahli-ahli ginjal sedunia, justru tidak menganjurkan pengobatan alternatif pada pasien-pasien yang mengalami gangguan ginjal," kata Pringgo dalam acara temu media di Jakarta, Jumat.

Menurut Pringgo, hingga saat ini belum ada pengobatan alternatif yang terbukti mampu membantu memperbaiki fungsi ginjal atau mengobati gangguan ginjal.

Baca Juga: Kemenkes Jelaskan Spesifik Soal Sakit Gagal Ginjal Akut, Waspada Popok Kering Pada Anak

Dokter yang juga berpraktik di RS PELNI itu menjelaskan, pengobatan penyakit ginjal tergantung pada derajat penurunan fungsi ginjal yang dialami pasien, sebab ginjal yang sudah dalam kondisi gagal tidak dapat disembuhkan.

Jika masih dalam tahap awal, maka yang harus dilakukan adalah mengatasi penyakit yang mendasarinya. Adapun penyakit-penyakit yang dapat memicu gangguan ginjal termasuk diabetes, hipertensi, dan peradangan ginjal.

"Kalau ternyata karena diabetes, maka kita kontrol gula darahnya. Kalau hipertensi, maka kontrol tekanan darahnya. Begitu juga dengan penyakit lain," ujar dokter yang menamatkan studi di Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI).

GinjaBaca Juga: 5 Manfaat Biji Pepaya Untuk Kesehatan Tubuh, Bagus Buat Ginjal?

Sebagai informasi, Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan menjamin untuk menanggung biaya yang dibutuhkan oleh pasien gagal ginjal termasuk saat melakukan cuci darah dan transplantasi ginjal.

Jaminan biaya dari BPJS Kesehatan untuk tindakan hemodialisis atau cuci darah adalah Rp92 juta per tahun apabila dilakukan dua kali sepekan per pasien. Sedangkan untuk Continuous Ambulatory Peritoneal Dialysis (CAPD) sampai sembuh adalah Rp76 juta per tahun untuk setiap pasien.

Sementara itu. jumlah biaya yang ditanggung untuk transplantasi ginjal mencapai Rp378 juta dan sudah termasuk pemeriksaan, observasi, obat-obatan, hingga penyembuhan.***

 

Editor: Maryam Purwoningrum

Tags

Terkini

Terpopuler