HARIAN BOGOR RAYA - Salah satu faktor yang paling sering dialami banyak orang itu stres. Tingginya stres fisik atau emosional tinggi bisa menyebabkan kerontokan rambut sementara. Atau kerap disebut sebagai telogen effluvium.
Stres pun mengganggu produksi ini, termasuk siklus pertumbuhan rambut, dan menyebabkan kondisi telogen effluvium yang menjadi penyebab jumlah rambut rontok berlebihan.
Stres juga bisa membuat rambut beruban. Para ilmuwan menjelaskan, pigmen melanin diproduksi sel yang disebut melanosit dan bertanggung jawab untuk memberi warna pada rambut.
Baca Juga: Pentingnya Terkait Terapi Kulit Kepala dan Pijat Demi Pertumbuha Rambut Optimal
Selain berdampak pada rambut, stres jadi pemicu gangguan kesehatan lainnya. Seperti kesehatan mental, hingga fisik seperti munculnya jerawat dan lain-lain.
Sementara, faktor utama penyebab kerontokan rambut adalah faktor genetika Androgenetic Alopecia. Sering disebut sebagai kebotakan pola pria atau kebotakan pola wanita, ini adalah penyebab paling umum dari kerontokan rambut.
Androgenetic Alopecia adalah faktor keturunan, dan utamanya memengaruhi pria dan wanita seiring bertambahnya usia.
Baca Juga: Warna Rambut Anda luntur pasca Keramas? Ketahui Hal Penting Soal Keramas Rambut
Lalu, ketidakseimbangan hormonal seperti perubahan hormon akibat kehamilan, persalinan, menopause, atau gangguan tiroid dapat memicu kerontokan rambut. Sekelompok hormon seks pada tubuh biasa disebut Androgen, memainkan peran penting dalam proses ini.
Dilansir dari TimesofIndia melalui Antara, hormon yang tidak seimbang dapat mengecilkan folikel rambut serta mempersingkat siklus pertumbuhan rambut, membuat rambut tumbuh tampak lebih tipis, lebih rapuh, dan lebih cepat rontok.
Kemudian, kondisi medis tertentu juga dapat menyebabkan rambut rontok, seperti alopecia areata, infeksi kulit kepala, dan penyakit autoimun.
Baca Juga: Tips Sederhana untuk Mengurangi Uban dan Mengembalikan Warna Rambut Hitam dengan Rempah-rempah
Faktor selanjutnya adalah obat-obatan. Beberapa obat, termasuk obat untuk kanker, tekanan darah tinggi, depresi, dan radang sendi, dapat menyebabkan kerontokan rambut sebagai efek samping.
Rambut rontok secara medis dikenal sebagai alopecia, bisa menjadi pengalaman yang menyedihkan bagi pria dan wanita, dan ada beberapa penyebab kerontokan rambut.***