Hal Penting, Evaluasi Setiap Donor Darah Sebelum Melakukan Donor Darah

13 Januari 2024, 16:03 WIB
Ilustrasi donor darah. /

HARIAN BOGOR RAYA - Perlu diketahui bahwa bagian dari evaluasi setiap donor darah sebelum melakukan donor darah adalah memeriksa kadar hemoglobin orang yang akan melakukan donor darah. Hal itu dilakukan demi mengerahui jik darah orang yang akan melakukan donor darah itu benar aman bagi untuk dilakukan donasi.

Direktur Bank Darah dan Pengobatan Transfusi di Rumah Sakit Bellevue-Universitas New York, Dr. Jessica Jacobson mengatakan, mitos yang banyak ditemukan adalah mendonor darah membuat sakit dan pendonor bisa tertular infeksi. Pada faktanya, orang sehat yang melakukan donor darah tidak akan menjadi kurang sehat setelahnya. Juga tidak ada risiko tertular infeksi melalui donasi.

"Donor darah sangat aman. Setiap pendonor diberikan peralatan steril sekali pakai. Seorang pendonor tidak terkena darah orang lain," kata Jacobson.

Baca Juga: Penting, Momen Seseorang Harus Menunda Donor Darah Hingga Kiat Donor Darah

Jelas Jacobson, 95 persen lebih pendonor tidak mengalami efek samping. Sebagian besar efek samping, jika terjadi itu ringan, termasuk memar, juga merasa ingin pingsan, dan iritasi saraf.

Kurang dari 0,1 persen pendonor darah mengalami reaksi donor darah signifikan yang memerlukan perawatan medis, menurut Jacobson.

Mitos kedua, jika sedang menjalani pengobatan apa pun, seseorang tidak dapat mendonorkan darah.

Baca Juga: Saran Penting Bagi Penderita Anemia Hingga Bisa Donor Darah

Namun faktanya, orang dengan masalah kolesterol dan tekanan darah tinggi biasanya memenuhi syarat untuk mendonorkan darahnya. Selain itu, obat-obatan yang diresepkan untuk kondisi ini umumnya tidak mendiskualifikasi seseorang untuk berpartisipasi dalam donor darah.

Meskipun sebagian besar pengobatan tidak membuat seseorang tidak memenuhi syarat untuk mendonor darah, pengobatan tertentu mungkin mendiskualifikasi beberapa individu untuk berpartisipasi dalam proses tersebut.

"Donor darah alogenik harus aman bagi pendonor dan penerimanya. FDA melarang orang yang memakai obat tertentu untuk mendonorkan darahnya untuk melindungi penerimanya. Orang yang memakai obat untuk mencegah atau mengobati infeksi HIV tidak memenuhi syarat untuk mendonorkan darah alogenik," kata Jacobson menjelaskan.

Baca Juga: Dokter Ungkap Rekomendasi Penting Makanan dan Asupan Cairan Bagi Orang yang Donor Darah

Transfusi alogenik, juga dikenal sebagai transfusi darah homolog, melibatkan transfusi antara donor yang kompatibel dan pasien.

Mitos terakhir adalah mendonorkan darah menghabiskan persediaan darah seseorang

Faktanya, rata-rata orang dewasa memiliki sekitar 10,5 liter darah di tubuhnya, dan hanya sekitar satu liter darah yang dikumpulkan selama sesi donor darah. Volume darah terisi kembali dan kembali normal dalam waktu 24 jam.

Baca Juga: Peringati HUT RI ke 78 Grup 1 Kopassus Gelar Aksi Donor Darah

Darah utuh dapat didonorkan sekali dalam delapan minggu, sedangkan trombosit dapat disumbangkan dua kali dalam tujuh hari atau hingga 24 kali dalam 12 bulan.

"Seseorang dapat mendonorkan darah utuh setiap 56 hari sekali. Karena sel darah merah biasanya bertahan selama sekitar 120 hari, tubuh Anda terus membuat sel darah merah baru. Setiap hari tubuh Anda menghasilkan sekitar 10 persen trombosit. Faktor pembekuan sel darah putih dan protein lain dalam plasma juga terus dibuat dan diganti," kata Jacobson.

Perlu diketahui, ada peringatan Bulan Donor Darah Nasional di Amerika Serikat pada bulan Januari. Hal itu dilakukan untuk meningkatkan kesadaran akan pentingnya donor darah.

Baca Juga: Polres Bogor Gelar Kegiatan Donor Darah

Menurut Palang Merah Amerika, yang ditulis laman Medical Daily, dilansir dari Antara, jumlah orang yang mendonorkan darah melalui organisasi nirlaba telah menurun sekitar 40 persen dalam 20 tahun terakhir. Selain penurunan donasi secara keseluruhan, terhentinya proses donor darah antara Natal dan Tahun Baru telah menyebabkan kekurangan sekitar 7.000 unit.

Secara umum syarat donor darah di AS adalah orang yang berusia 17 tahun (16 tahun dengan izin orangtua jika diizinkan oleh undang-undang negara bagian), memiliki berat badan minimal 110 pon (49,8 kg), dan secara umum memiliki kesehatan yang baik.***

Editor: Maryam Purwoningrum

Sumber: ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler