Dokter Ungkap Bahaya Tak Segera Tangani Anak Demam Rematik Akut

- 17 Maret 2023, 14:20 WIB
Ilustrasi anak demam
Ilustrasi anak demam /Pixabay.com/Victoria_Watercolor/

HARIAN BOGOR RAYA - Jika anak demam rematik akut, segera cegah agar tidak kambuh kembali. Anak demam rematik akut harus diselesaikan pencegahan agar tidak berkembang menjadi penyakit jantung rematik. Dokter akan memberikan antibiotik, biasanya adalah penisilin, sesuai gangguan yang dialami.

Masih soal penyakit jantung rematik, pada beberapa kasus, antibiotik diberikan minimal selama lima tahun atau sampai anak berusia 21 tahun jika demam rematik belum mengalami karditis, peradangan pada jantung. Pada kasus karditis tanpa kelainan katup jantung, dokter memberikan antibiotik selama 10 tahun.

Saat penyakit jantung rematik semakin memburuk dan tidak membaik meski telah diberikan obat-obatan, dokter akan menyarankan operasi.

Baca Juga: Tips Ajarkan Anak Berpuasa Dengan Menyenangkan Ala Psikolog

Demikian penjelasan ahli kardiologi anak sekaligus Ketua Umum Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), dr Piprim Basarah Yanuarso, Sp.A(K). Ia mengajak orang tua untuk mengenali awal mula dari penyakit jantung rematik pada anak, mulai dari radang tenggorokan, nyeri menelan, hingga demam tinggi.

"Penyakit jantung rematik ini biasanya didahului dengan demam rematik akut, biasanya diawali dengan radang tenggorokan, nyeri menelan yang hebat, demam tinggi, dan kalau diperiksa, kelenjar amandel penuh dengan putih-putih," kata Piprim dalam diskusi daring, Kamis.

Demam rematik akut, Piprim menjelaskan, merupakan penyakit inflamasi yang disebabkan karena antibodi yang dibentuk tubuh menyerang struktur tubuh yang mirip dengan bakteri streptococcus beta hemolyticus grup A. Sementara penyakit jantung rematik disebabkan oleh demam rematik yang terus berulang atau tidak tertangani.

Baca Juga: Tips Agar Orangtua Tak Paksakan Model-model Pakaian Anak

"Kalau demam rematik akut, kerusakan jantungnya tidak permanen. Kalau penyakit jantung rematik, itu sudah fase berikutnya, sesudah anak punya masalah katup jantung yang permanen," kata Piprim, dikutip dari Antara.

Sekitar tiga minggu setelah terinfeksi, Piprim mengatakan anak bisa saja mengeluh jantungnya berdebar-debar, denyut nadinya cepat, dan rasa ngilu di persendian seperti pergelangan tangan, lutut, dan engkel.

"Kemudian ngilunya ini biasanya bisa berpindah-pindah. Bahkan saking nyerinya, bisa menyebabkan susah berjalan. Biasanya membaik kalau diberikan aspirin," ujar Piprim.

Baca Juga: Tips Sajian Anak Kesulitan Mengunyah, Termasuk Menu Sahur dan Buka Puasa Anak

Dalam beberapa kasus, Piprim mengatakan anak juga dapat mengalami Sydenham's chorea, gerakan yang muncul secara tiba-tiba dan tidak dapat dikendalikan. Selain itu, ada juga anak yang datang ke dokter dalam kondisi sudah sesak nafas bahkan gagal jantung.

Jika anak mengalami gejala-gejala tersebut, maka pemeriksaan yang dapat dilakukan di antaranya antistreptolysin (ASTO) untuk mendeteksi infeksi bakteri streptococcus dan ekokardiografi untuk melihat gambaran struktur organ jantung.***

Editor: Maryam Purwoningrum


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x