Siasat Dokter Buat Orangtua, Atasi Anak Susah Makan dan Enggan Makan

- 23 Maret 2023, 20:36 WIB
ilustrasi anak susah makan
ilustrasi anak susah makan /Freepik / Freepik /

HARIAN BOGOR RAYA- Balita susah makan dan berat badan tidak kunjung naik, maka, asupan susu menjadi penting. Komponen nutrisi di dalam susu sudah lengkap.

Komponen nutrisi di dalam susu itu seperti karbohidrat, protein, lemak, vitamin, hingga mineral.

Apabila anak masih susah makan dan enggan makan, orangtua bisa sediakan dua pilihan jenis makanan atau bahan makanan. Harapannya, anak tidak menolak setelah melihat pilihan makanan yang berbeda.

Baca Juga: Mandi Dulu Apa Makan Dulu? Begini Kata Ahli Kesehatan

"Bikin suasana makan menyenangkan. Misalnya, 'Yuk, sekarang mau makan rotinya sama apa, mau keju atau coklat'. Jadi kasih dua pilihan. Atau misalnya, 'Lauknya mau apa'. Atau mungkin pastanya mau campur sama daging cacah atau mau sama ayam," kata Dokter spesialis anak dari Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) dr. Mulya Rahma Karyanti, Sp.A(K), M.Sc, soal anak susah makan.

Hal yang tak kalah penting, imbuh dia, buatlah suasana di meja makan menjadi menyenangkan yang membuat anak semangat menyantap makanan yang disajikan. Selain itu, orang tua juga perlu menerapkan kedisiplinan jadwal makan dengan harapan anak bisa mengapresiasi apa yang sudah diberikan saat merasa lapar.

Ia pun menilai orangtua bisa mencoba metode small freuquent feeding untuk mengatasi balita yang susah makan dan berat badan yang tidak bertambah.

Baca Juga: Wajib Diketahui Demi Cegah Obesitas, Ahli Bagikan Saran Porsi Makan

Mulya saat dijumpai di Jakarta, Kamis, menjelaskan metode small frequent feeding adalah menjadwalkan makan setiap 3 jam dalam sehari dengan porsi yang sedikit dan tetap memperhatikan kecukupan nutrisi.

"Ibu harus tingkatkan asupan makannya (pada balita), jadi, small frequent feeding. Sekarang asupan input-nya banyak, tapi output-nya lebih banyak untuk aktivitas (karena) anaknya lagi tumbuh kembang, perkembangan otaknya lagi dikuras dari nutrisinya, kalorinya. Sekarang asupannya dinaikkan setiap 3 jam makan," kata Mulya, dilansir dari Antara.

Mulya mencontohkan metode small frequent feeding bisa diterapkan dengan membuat jadwal sarapan balita pada jam 6 pagi dengan hidangan sereal atau susu sebanyak satu gelas. Kemudian, anak akan makan lagi pada jam 9 pagi dengan porsi gizi seimbang dalam satu piring.

Baca Juga: Penderita Maag Harus Hindari Makan Minuman Pemicu Asam Lambung Naik, Belajar dari Kasus Ardhito Pramono

Selanjutnya, anak akan makan utama lagi pada siang hari dan makan kudapan pada sore hari.***

Editor: Maryam Purwoningrum


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x