Network
HARIAN BOGOR RAYA - Jika kadar kalori dalam tubuh mencapai 3.500 kilokalori dalam sepekan, maka akan ada kenaikan berat badan sebesar setengah kilogram. Kenaikan berat badan akan menjadi lebih besar jika kadar kalorinya makin tinggi.
Selain kenaikan berat badan, bisa muncul risiko lain, seperti penyakit diabetes melitus. Pasalnya, meningkatnya kadar gula darah, hiperkolesterolemia atau meningkatnya kadar kolesterol dalam darah, dan peradangan pada organ pencernaan dan tenggorokan.
“Konsumsilah kue lebaran itu seperti kita melakukan proses cicip mencicip jadi tidak dimakan dalam porsi besar,” kata pakar gizi dari Universitas Indonesia, Dr. Rita Ramayulis, DCN, M.Kes.
Baca Juga: Tips Olahraga Turunkan Berat Badan dan Tingkatkan Massa Otot Selama Bulan Ramadan 1444 H
Rita menjelaskan l, pada dasarnya kadar kalori dalam setiap kue lebaran relatif sama, yang membedakan adalah jika dalam kue tersebut terdapat kandungan pemanis tambahan, seperti selai nanas pada kue nastar.
Ia pun mengatakan mengonsumsi kue-kue khas Lebaran secara berlebihan dan dalam jangka waktu yang lama, akan menambah kadar kalori dalam tubuh yang memicu risiko sejumlah penyakit berbahaya.
Ketua Indonesia Sport Nutritionist Association (ISNA) itu menjelaskan kue lebaran pada umumnya terbuat dari tiga bahan utama, yaitu tepung terigu, gula, dan mentega. Ketiga bahan tersebut memiliki kadar kalori tinggi yang berasal dari dua zat utama yaitu karbohidrat sederhana dan lemak.
Baca Juga: Deretan Penyebab Berat Badan Naik Saat Jalankan Ibadah Wajib Puasa Ramadan
“Kalau mengonsumsi (kalori) berlebihan maka seseorang akan mendapatkan energi berlebih, kalau energi itu berlebih dan terjadi dalam waktu yang relatif lama misalnya telah mencapai 3.500 kilokalori dalam satu minggu maka sudah pasti seseorang akan mengalami kenaikan berat badan,” kata Rita, dilansir dari Antara.***
