Ahli Tanggapi Hasil Penemuan Obat Gagal Jantung

- 19 Mei 2023, 17:39 WIB
Ilustrasi Gagal Jantung
Ilustrasi Gagal Jantung /

Salah satu kemoreseptor perifer ini adalah bagian karotis, sekelompok sensor di dekat arteri karotis di tenggorokan. Menanggapi berkurangnya aliran darah dan sirkulasi oksigen, sensor memicu pernapasan cepat dan peningkatan tekanan darah dengan mengaktifkan sistem saraf simpatik ("fight-or-flight").

Seorang profesor fisiologi translasi di University of Auckland (Waipapa Taumata Rau), Selandia Baru, Julian F.R. Paton, PhD., menjelaskan bahwa sinyal saraf simpatik ini “baik saat seseorang perlu mempercepat detak jantung dan melarikan diri dari situasi yang mengancam, tetapi, merusak pada gagal jantung, mengurangi aliran darah ke jantung dan menebalkan serta membuat otot jantung kaku, sehingga memperburuk kinerjanya sebagai pompa.”

Baca Juga: Fakta dari Konten Larangan Konsumsi Telur, Bisa Sebabkan Serangan Jantung dan Stroke

Para peneliti telah menemukan bahwa menghilangkan bagian karotis dapat meningkatkan fungsi jantung dan kelangsungan hidup pada tikus dan manusia dengan gagal jantung. Namun, pendekatan itu mungkin memiliki risiko dan dapat mengganggu fungsi tubuh yang penting.

Dalam studi baru yang diterbitkan di Nature Communications, Paton dan rekan penelitinya mencari cara untuk mengurangi aktivitas simpatis yang merusak dari tubuh karotis dengan menggunakan obat alih-alih membuangnya.

Mengurangi gagal jantung dan sleep apnea

Para peneliti dalam sebuah eksperimen memberi tikus obat yang disebut AF-130, yang memblokir reseptor P2X3 dan menghentikan semburan aktivitas saraf.

Baca Juga: Penting! Pahami Fungsi Pasang Ring Jantung, Demi Tahu Risikonya

Sebelum percobaan, tikus yang mengalami gagal jantung memiliki pola pernapasan yang cepat dan tidak teratur serta mengalami apnea (yang berarti terkadang berhenti bernapas sama sekali). Perawatan AF-130 memulihkan pola pernapasan normal pada tikus dengan gagal jantung dan menurunkan jumlah episode apnea.

AF-130 juga meningkatkan fungsi jantung pada tikus dengan gagal jantung. Dibandingkan dengan tikus yang tidak menerima obat, tikus yang menerima obat memiliki fraksi ejeksi yang lebih tinggi, stroke volume yang lebih tinggi, hipertrofi jantung (penebalan otot jantung) yang berkurang, dan edema paru (kelebihan cairan di paru-paru) yang berkurang.

Halaman:

Editor: Maryam Purwoningrum

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah