Network
HARIAN BOGIR RAYA - Penggunaan kartu kredit dan metode pembayaran tunda (pay later), contoh cara melakukan utang yang elegan, tidak seperti saat melakukan utang kepada saudara atau tetangga. Tetap saja, prinsip itu adalah utang yang menimbulkan kewajiban bayar di kemudian hari. Maka, segala model utang dan bentuknya, tidak bijak jika hanya untuk hasrat pleasure.
Dengan melakukan utang, seperti untuk membeli tiket konser musik berharga fantastis, banyak dilakukan orang tanpa mempertimbangkan kepantasan penghasilan. Karena, idealnya anggaran rekreasi, menurut sejumlah ahli perencanaan keuangan, pada kisaran 5-10 persen saja dari jumlah penghasilan rutin.
Bersenang-senang dengan melakukan utang guna memenuhi hasrat pleasure, salah satu kebutuhan rohani untuk mengobati kelelahan jasmani dari padatnya pekerjaan atau rutinitas harian.
Baca Juga: Anis Baswedan Akhirnya Buka Suara Soal Utang 50 Miliar
Tanpa kemampuan kontrol diri, bisa jadi acara bersenang-senang berujung pada tagihan utang yang menggunung. Padahal, membiayai gaya hidup (minus gengsi) bisa disiasati tanpa menimbulkan lilitan utang.
Tidak harus menjadi orang dengan banyak uang untuk dapat hidup senang. Kesenangan bisa diciptakan dengan versi sendiri masing-masing pribadi. Yang kerap menjadi masalah adalah ketika seseorang mengikuti gaya bersenang-senang orang lain, sementara kemampuan finansialnya berbeda.
Bersenang-senanglah dengan berkaca pada ketersediaan dana yang ada, bukan diusahakan ada dan terpaksa mengorbankan kebutuhan lain yang lebih penting. Apalagi sampai menempuh cara berutang.
Baca Juga: Ramadhan Sebentar Lagi, Ketahui Cara Bayar Utang Puasa Ramadhan Tahun Lalu
Nah, silakan berhitung apakah Anda cukup layak untuk memburu acara hiburan berbiaya belasan juta rupiah?
