Penting Buat Remaja, Baca Label Pangan Olahan Demi Gaya Hidup Sehat dan Hindari Obesitas

- 27 Mei 2023, 16:54 WIB
Ilustrasi label informasi nilai gizi dalam sebuah produk.
Ilustrasi label informasi nilai gizi dalam sebuah produk. /Pixabay/Van3ssa ???? Zheki ???? Dany ????

HARIAN BOGOR RAYA - Membaca label pangan olahan, bisa mempengaruhi keputusan remaja sebelum membeli dan atau mengonsumsi pangan olahan.

Remaja memang perlu biasa membaca label pada kemasan makanan olahan dan minuman olahan. Membaca label pada makanan olahan dan minuman olahan itu dalam rangka menjalankan gaya hidup sehat.

"Label pangan sebagai media informasi yang memuat keterangan mengenai isi kandungan pangan yang bersangkutan seharusnya dapat memberikan informasi yang jelas dan benar kepada konsumen terkait asal, keamanan, mutu, kandungan gizi dan keterangan lain yang diperlukan," kata Administrasi Kesehatan Ahli Muda Direktorat Gizi dan Kesehatan Ibu Anak Kementerian Kesehatan Ika Purnamasari dalam siaran bersama Global Alliance for Improved Nutrition (GAIN) Indonesia, Sabtu, dilansir dari Antara.

Baca Juga: Dokter Gizi Ungkap Soal Gula Sebagai Pelengkap Bumbu Masakan

Health Heroes Facilitator (HHF), komunitas remaja yang dibentuk oleh GAIN Indonesia dan RISE Foundation untuk peningkatan kapasitas literasi gizi, melatih 150 remaja dari berbagai wilayah di Indonesia untuk membiasakan membaca label pada makanan dan minuman yang dijual di pasaran. Aksi itu mendorong adanya kebijakan dari pemangku kepentingan untuk penyediaan makanan dengan kategori lebih sehat dan lebih rendah kandungan Gula, Garam, & Lemak (GGL).

Remaja Indonesia mengalami beban gizi ganda yang terdiri atas kelebihan dan kekurangan gizi, termasuk defisiensi mikronutrien.

Riskesdas 2018 menunjukkan bahwa ada 6,8 persen remaja usia 13-18 tahun yang kurus, 32 persen remaja usia 15-24 tahun yang anemia dan prevalensi berat badan lebih dan obesitas sebesar 16 persen pada remaja usia 13-15 tahun dan 13,5 persen pada remaja usia 16-18 tahun.

Baca Juga: Tips Bagi Orangtua Bawa Anak Ikut Mudik Lebaran 1444 H, dari Popok Sampai Kebutuhan Gizi

Salah satu faktor penyebab terjadinya tren kenaikan prevalensi berat badan berlebih dan obesitas adalah buruknya pola makan remaja. Perilaku memilih makanan yang lebih sehat bagi dirinya masih rendah di kalangan remaja termasuk kebiasaan membaca label pangan untuk mendapatkan informasi gizi dan memilih pangan kemasan yang lebih bergizi.

Halaman:

Editor: Maryam Purwoningrum

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x