Network
HARIAN BOGOR RAYA - Anda perlu tahu salah satu gejala umum rhabdomiolisis, yakni pembengkakan otot yang terjadi karena pelepasan mioglobin dan kalium dari otot yang rusak ke dalam aliran darah.
Warna urine yang berubah gelap juga menjadi gejala rhabdomiolisis karena tingginya kadar mioglobin, yang merupakan protein berpigmen merah, dilepaskan dari otot yang rusak ke dalam darah dan akhirnya diekskresikan dalam urine.
Gejala lainnya adalah nyeri otot karena rhabdomiolisis dapat menyebabkan inflamasi dan kematian sel otot yang signifikan. Nyeri otot terjadi setelah latihan intens karena kerusakan otot ringan.
Baca Juga: Peneliti Pelajari Soal Asupan Alkohol dengan Massa Otot yang Dimiliki
Maka, penting untuk menyesuaikan dengan kemampuan tubuh saat olahraga agar tetap mendapatkan tubuh yang sehat dan bugar, sekaligus menjaga otot dari kerusakan.
Sementara, aktivitas fisik atau olahraga rutin itu salah satu gaya hidup sehat demi menjaga kesehatan dan kebugaran tubuh. Olahraga yang baik adalah olahraga yang disesuaikan dengan kemampuan tubuh.
Terlalu banyak melakukan olahraga bisa menyebabkan seseorang terkena rhabdomiolisis, yaitu suatu kondisi ketika otot mengalami kerusakan yang membuat zat-zat dalam otot masuk ke dalam aliran darah. Pemula yang memaksakan berolahraga melampaui batas tubuhnya tanpa bimbingan atau atlet yang berlatih terlalu sering tanpa istirahat berisiko tinggi mengalami rhabdomiolisis atau rhabdo, seperti diberitakan Medical Daily, dilansir dari Antara.
Baca Juga: Tips Olahraga Turunkan Berat Badan dan Tingkatkan Massa Otot Selama Bulan Ramadan 1444 H
Pakar kedokteran olahraga Profesor William Roberts menjelaskan, saat melakukan olahraga, otot melepaskan zat yang disebut kreatine kinase ke dalam aliran darah. Tetapi proses pelepasan tersebut dapat berbahaya jika otot juga melepaskan zat lain seperti kalium atau mioglobin, yang dapat menyebabkan komplikasi.
