Dokter Ungkap Hal Penting Soal Perekat Medis Konvensional dan Potensi Cedera Kulit

- 1 September 2023, 09:20 WIB
Ilustrasi medis.
Ilustrasi medis. /

HARIAN BOGOR RAYA - Perekat medis konvensional menggunakan perekat karet (rubber) atau perekat akrilat memiliki kekuatan yang semakin meningkat berdasarkan lama pemakaiannya. Pasalnya, ada daya rekat yang tinggi dibanding perekat konvensional. Hal ini membuat dapat terangkat lapisan kulit epidermis ketika perekat medis atau plester dilepas.

Hal inl berpotensi membuat cedera kulit. Maka, perlu pilihan perekat medis yang berfungsi dengan baik tapi tidak mencederai kulit.

Berbeda dengan perekat medis, plester konvensional, perekat medis, plester berbahan perekat silikon tidak masuk ke dalam pori-pori kulit. Maka, integritas kulit tetap terjaga ketika dilepaskan dan MARSI dapat dicegah.

Baca Juga: Modifikasi Wuling Air ev Bantu Keperluan Medis Hingga Patroli Polisi

"Pada akhirnya pencegahan MARSI dapat meningkatkan kualitas hidup pasien dan mengurangi beban ekonomi,” demikian tutur pakar kesehatan kulit dari Perhimpunan Dokter Spesialis Kulit dan Kelamin Indonesia dr Maylita Sari yang menekankan pentingnya para tenaga kesehatan memahami dengan baik dan benar pencegahan MARSI ini.

Ia pun mengatakan, pencegahan cedera akibat perekat medis mulai dari persiapan kulit, pemilihan bahan perekat, pemasangan, dan pelepasan perekat medis.

Cedera akibat perekat medis atau Medical Adhesive-Related Skin Injury (MARSI), yang paling sering ditemui, yaitu dermatitis kontak iritan, blister, dermatitis kontak alergi, skin stripping, dan skin tear.

Baca Juga: Penjelasan Pakar Bedah Soal Teknologi Medis Terkini untuk Penyakit Jantung

Penyebab utama kondisi ini, jelasnya, yakni pemilihan perekat medis atau plester yang kurang tepat dan kurangnya pengenalan risiko awal pasien dengan kerusakan kulit akibat perekat medis atau plester.

Halaman:

Editor: Maryam Purwoningrum

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah