Deretan Hal Penting Soal Kesalahpahaman PCOS, Biasa Diderita Wanita

- 28 September 2023, 08:46 WIB
Ilustrasi wanita ber makeup
Ilustrasi wanita ber makeup /Dok. pexel/

HARIAN BOGOR RAYA - Anda perlu tahu beberapa hal penting soal kesalahpahaman umum tentang PCOS yang biasa diderita wanita. 

Pihak WHO sendiri menyebut, PCOS memberi pengaruh sekitar 8-13 persen wanita usia subur di seluruh dunia, dan sebanyak 70 persen dari mereka mungkin tidak terdiagnosis.

Ketika bulan September menandai Bulan Kesadaran Polycystic Ovary Syndrome (PCOS), para ahli berbagi pemikiran mereka tentang dampak jangka panjang PCOS dan juga menghilangkan prasangka beberapa mitos umum tentang kondisi tersebut.

Baca Juga: Seorang Wanita di Tanah Sareal Diduga Jadi Korban Pembunuhan, Kapolresta Bogor Kota Jelaskan Ini

Sementara, Polycystic Ovary Syndrome (PCOS) adalah kelainan hormonal umum yang mengganggu siklus menstruasi wanita dan memengaruhi kesuburan.

Pada wanita penderita PCOS, ovarium memproduksi androgen dalam jumlah berlebihan, yaitu hormon seks pria yang biasanya ditemukan dalam jumlah minimal di tubuh wanita. Produksi androgen yang berlebihan lantaran banyaknya kista di ovarium dan dalam beberapa kasus, mungkin disebabkan oleh resistensi insulin, suatu kondisi di mana sel tidak merespons insulin dengan baik.

Berikut kesalahpahaman umum tentang PCOS, dilansir Medicaldialy beberapa waktu lalu.

Baca Juga: Idaman Wanita, Ini 3 Zodiak yang Akan Jadi Suami Terbaik Buatmu!

  • Mitos 1: Wanita penderita PCOS tidak bisa hamil

Faktanya, PCOS memang memengaruhi kesuburan karena ketidakseimbangan hormon membatasi frekuensi ovulasi. Namun, dengan memperbaiki masalah metabolisme mendasar yang menyebabkan jarangnya ovulasi, kebanyakan penderita PCOS dapat hamil.

“Dengan berovulasi lebih sering/setiap bulan, wanita penderita PCOS seharusnya memiliki peluang yang sama untuk hamil seperti orang lain seusianya yang sedang berovulasi. Pilihan pengobatan untuk PCOS termasuk obat-obatan seperti clomiphene citrate (juga dikenal sebagai Clomid) atau letrozole (Femara) dapat membantu ovulasi lebih sering,” jelas dokter kandungan-ginekologi dan spesialis kesuburan di Amerika Serikat (AS) Molina Dayal.

  • Mitos 2: merawat PCOS diperlukan hanya jika sedang mencoba hamil

PCOS bukan hanya masalah kesuburan, tapi juga gangguan metabolisme yang berdampak jangka panjang pada kesehatan fisik dan mental, sehingga perlu perawatan dan memeriksakan diri ke dokter bila mengalami gejala, tidak harus saat sedang mencoba untuk hamil.

Baca Juga: Karakteristik Soekarno Menjadi Sosok yang Dikagumi Wanita, Simak Beberapa Alasannya

“PCOS sering kali didiagnosis ketika seseorang sedang mencoba untuk hamil sehingga hal ini dapat menjadi fokus perawatan medis, namun pasien harus menyadari bahwa PCOS dapat berdampak pada kesehatan jantung, metabolisme, resistensi insulin, dan banyak lagi,” kata ahli endokrinologi reproduksi di AS, Lora Shahine.

Penelitian telah menunjukkan bahwa selain komplikasi reproduksi, wanita dengan PCOS memiliki risiko lebih tinggi terkena diabetes, hipertensi, penyakit jantung, asma, dan masalah muskuloskeletal. Mereka juga lebih mungkin mengalami gangguan kesehatan mental seperti depresi dan kecemasan.

  • Mitos 3: PCOS selalu memerlukan pengobatan dengan obat hormonal

Faktanya, perawatan PCOS tergantung pada tujuan akhir masing-masing pasien.

Baca Juga: Ketika Ucapan Ternyata Doa: Wanita Memutuskan Jadi Mualaf setelah Bercandaan

“Gejala PCOS dapat diatasi dengan banyak pilihan. Setiap orang adalah unik dan tidak ada perubahan gaya hidup, suplemen atau pengobatan yang dapat berhasil untuk semua orang,” ujar Shahine menekankan.

Karena PCOS juga merupakan kelainan metabolisme, banyak gejalanya yang dapat diatasi dengan melakukan perubahan gaya hidup. Menurut Dayal, pola makan dan olahraga adalah kunci keberhasilan pengobatan dan pemeliharaan kesehatan jangka panjang.

  • Mitos 4: Wanita penderita PCOS selalu menderita kista

Nama polikistik bisa menyesatkan karena banyak penderita PCOS mungkin tidak memiliki kista di indung telurnya.

Baca Juga: Peneliti Amati Pria dan Wanita Kerap Migrain dan Risiko Stroke Iskemik

“Keberadaan ovarium polikistik tidak spesifik untuk PCOS. Tidak semua wanita dengan PCOS memiliki ovarium polikistik. Sebaliknya, beberapa wanita tanpa PCOS dapat memiliki ovarium polikistik,” jelas Dayal.

Gejala PCOS lainnya termasuk siklus menstruasi yang tidak teratur, pertumbuhan rambut wajah atau tubuh yang berlebihan, jerawat, pola kebotakan seperti pria, kutil di leher dan ketiak, penambahan berat badan di sekitar perut, dan nyeri panggul.

  • Mitos 5: Semua pasien PCOS alami obesitas dan tidak mungkin menurunkan berat badan

Menurunkan berat badan dengan PCOS mungkin sulit dan bahkan membuat frustrasi. Namun dengan pilihan makanan yang tepat dan modifikasi gaya hidup, penurunan berat badan bisa tercapai.

Baca Juga: Edan! Tiga Wanita Asyik Goyang Dangdut di Halaman Masjid di Lumajang

“Penurunan berat badan bisa jadi sulit dengan atau tanpa diagnosis PCOS. Perubahan gaya hidup seperti membuat pilihan makanan yang lebih cerdas seperti mengurangi makan makanan olahan, mengurangi kalori asupan, meningkatkan pengeluaran kalori dan meningkatkan kualitas tidur dapat membantu penurunan berat badan," jelas Dayal.***

Editor: Maryam Purwoningrum

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah