Peran Efektif Keluarga dalam Proses Pengajaran Kebiasaan dari Permainan

- 14 Oktober 2023, 16:53 WIB
Ilustrasi permainan gobak sodor
Ilustrasi permainan gobak sodor /pariwisata.jogja.go.id/

HARIAN BOGOR RAYA - Psikolog anak dan keluarga lulusan Universitas Indonesia, Irma Gustiana Andriani parenting coach di klinik Ruang Tumbuh menyebut, keluarga punya peran efektif dalam proses pengajaran perilaku baru atau kebiasaan dari permainan.

Pada permainan seperti bermain pura-pura atau role play tentang kebersihan diri, cara mandi yang benar dan soal cara cuci tangan melalui berbagai tahap.

Termasuk bisa mengajarkan kebiasaan melalui buku tentang kebersihan diri dari permainan.

Baca Juga: Jauhi Permainan Judi Online Sebelum Terlambat: Menghindari Kecanduan dan Kerugian Finansial

"Kalau anak yang masih kecil usia tiga tahun tentu kita bacakan, story telling tentang aktivitas kebersihan mandi, toilet, cuci tangan itu harus, kalau sudah bisa baca nanti dia baca sendiri terkait aktivitas kebersihan," ucap psikolog yang disapa Ayang ini.

Irma pun meminta orangtua memastikan banyak media belajar dari kegiatan sehari-hari yang akrab di sekitar anak dan bisa dimanfaatkan untuk aktifitas belajar sambil bermain.

Sediakan juga waktu 15-40 menit untuk orang tua bermain bersama anak dalam keadaan tenang dan relaks.

Baca Juga: Anies Baswedan dan Senator Armstrong: Inspirasi Karakter dalam Dunia Permainan Video

"Kalau main harus relaks, kalau orangtua tegang main sama anak, anaknya nggak nyaman dan cranky," jelasnya.

Ia pun mengatakan, edukasi bermain sambil belajar dari pengalaman sehari-hari bisa membentuk perilaku anak akan kebiasaan hidup bersih.

"Kalau terkait dengan higienitas, proses pengajarannya melalui aktivitas langsung, jadi pengalaman sehari-hari yang dilakukan, pasti kan anak akan makan, ke toilet dan akan jalan-jalan makannya setiap momen-momen tadi itu dimanfaatkan orang tua," ucap Irma, dilansir dari Antara.

Baca Juga: Apa Bedanya Permainan Tradisional dan Modern? Simak Penjelasannya!

 

Sifat Dasar Anak Suka Bermain

Ia mengatakan dengan sifat dasar anak yang suka bermain, pengajaran akan lebih mudah terserap dan tidak ada beban pada anak mempelajari hal baru.

Dari sisi perkembangan, Irma mengatakan bermain bisa mengintergrasikan seluruh indera anak sehingga mengoptimalisasi semua aspek dirinya mulai dari motorik hingga sosial emosional.

Dengan bermain, anak juga bisa banyak dapat hal-hal baru untuk dirinya, seperti analisa, logika dan konsekuensi, misalnya dalam hal mengajarkan kebiasaan baik mencuci tangan.

Baca Juga: Begini Cara Terhindar dari Jerat Permainan Judi Online Slot

"Bisa diajarin kalau tidak cuci tangan kenapa, anak akan menyerap lebih baik, santai dan sasaran pertumbuhan lain bisa optimal," kata Irma.*** 

Editor: Maryam Purwoningrum

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x