Tingginya Angka Pernikahan Anak di Indonesia, Pemerintah Ambil Langkah

- 9 Januari 2024, 11:26 WIB
Ilustrasi pernikahan anak
Ilustrasi pernikahan anak /

HARIAN BOGOR RAYA - Tingginya pernikahan anak adalah akar dari banyak masalah di kemudian hari. Indonesia sendiri adalah salah satu negara yang memiliki angka pernikahan anak yang tinggi.

Maka, konsep BRUS lahir dari Pemerintah melalui Kementerian Agama merasa perlu bertindak untuk menekan angka pernikahan anak di Indonesia. Konsep BRUS menjadi upaya edukasi untuk remaja usia sekolah agar mampu menyiapkan masa depan sebaik-baiknya. 

Masih soal pernikahan anak, ada sebanyak dua aspek penting yang perlu dipersiapkan sebelum menikah, yaitu kesadaran dalam mengelola diri dan penguatan keagamaan.

Baca Juga: Hadir di Pernikahan BCL, Vidi Aldiano jadi Bride's man duty

Berbicara lebih lanjut tentang menikah, masih dalam siaran pers yang sama, pendakwah Husein Ja'far Al Hadar atau dikenal dengan Habib Ja'far mengatakan pernikahan seharusnya dilakukan karena kesiapan, bukan karena dorongan nafsu belaka.

Dia menekankan pengendalian nafsu seharusnya dilakukan melalui pengembangan potensi diri, bukan dengan menikah terlalu dini.

"Nikah itu karena mampu, bukan sekadar ingin menghindari perzinaan. Tidak tepat jika mengatakan bahwa menikahkan remaja untuk menghindari zina," kata Kepala Subdirektorat Bina Keluarga Sakinah Kementerian Agama, Agus Suryo Suripto.

Baca Juga: Media Malaysia Soroti Rencana Pernikahan BCL dan Tiko

Menurut dia, lebih tepat jika menghindari zina adalah dengan tidak berzina, lalu melakukan kegiatan yang positif untuk mengembangkan diri dan prestasi, karena pengembangan diri akan menghindarkan pernikahan dini.

Halaman:

Editor: Maryam Purwoningrum

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah