Dampak Penting dari Pola Makan Tidak Teratur dan Pembatasan Asupan Makanan

- 11 Januari 2024, 13:48 WIB
Ilustrasi asupan makanan untuk mengeluarkan racun dari dalam tubuh
Ilustrasi asupan makanan untuk mengeluarkan racun dari dalam tubuh /askthescientists.com

Kadar hormon stres yang tinggi ini membuat kita lebih mungkin mengalami sakit perut dan peningkatan peradangan di tubuh.

 Meskipun lebih mudah diucapkan daripada dilakukan, untuk mendorong tubuh Anda memasuki mode “istirahat dan pencernaan” parasimpatis, cobalah makan di lingkungan yang tenang dan jauh dari gangguan termasuk gawai dan TV.

Baca Juga: Deretan Makanan Diyakini Punya Manfaat Tingkatkan Kesehatan Anda Pada Tahun 2024

Cara lainnya adalah cobalah perhatikan aroma, rasa, dan tekstur makanan Anda saat makan. Menurut penelitian yang diterbitkan dalam jurnal Advances in Nutrition pada tahun 2020, aspek sensorik makanan (seperti rasa, aroma, dan tekstur) membantu fase pertama pencernaan, yang disebut fase cephalic.

Ketika kita memberikan perhatian khusus untuk menggunakan semua indra kita saat makan, pelepasan enzim pencernaan, empedu, dan cairan lambung dirangsang untuk membantu memecah makanan dengan baik.

Selain itu, berlatihlah menyesuaikan isyarat rasa lapar dan kenyang pada tubuh Anda. Mengabaikan isyarat tubuh seputar kapan dan berapa banyak makan dapat menyebabkan pola makan tidak teratur, namun saluran pencernaan kita bekerja paling baik ketika kita mendengarkan tubuh kita dan makan secara teratur sepanjang hari.

Baca Juga: Deretan Tips Sehat Kala Anda Santap Makanan Enak Saat Momen Natal

Terlalu lama tidak makan dapat menyebabkan gula darah rendah, sehingga membuat kita cenderung makan melebihi rasa kenyang pada waktu makan berikutnya.

Memeriksa isyarat rasa lapar dan kenyang yang Anda alami sepanjang hari dan selama makan membantu memandu Anda sehingga Anda tahu kapan harus mulai dan berhenti makan, menghindari efek negatif dari kurang makan, serta merasa kenyang dan tidak nyaman.

Perlu diketahui, kesehatan pencernaan kerap dianggap remeh. Tetapi, stres kronis, pola makan tidak teratur, dan pembatasan berlebihan pun bisa menyebabkan gejala gastrointestinal (GI) yang tidak menyenangkan dan mengganggu nutrisi Anda.***

Halaman:

Editor: Maryam Purwoningrum

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah