Dilansir dari Medical Daily, melalui Antara, gerhana matahari terjadi ketika bulan bergerak antara bumi dan matahari sehingga menghalangi sinar matahari untuk sementara waktu.
Jika mata kita melihat langsung gerhana tanpa ada proteksi yang kuat, gerhana bisa menyebabkan seseorang terkena retinopati matahari atau kondisi ketika sinar ultraviolet (UV) matahari merusak secara permanen jaringan retina sensitif pada mata.
Retinopati ini bisa terjadi hanya dalam kurun waktu 100 detik. Akibatnya, penderita mengalami gejala berupa penglihatan kabur, munculnya bintik-bintik gelap atau kuning, ketidaknyamanan dalam cahaya terang, dan penurunan penglihatan sentral ringan hingga sedang.
Sayangnya, kerusakan yang disebabkan oleh retinopati surya belum ada pengobatan atau terapi yang efektif menyembuhkan kerusakan mata sangat tinggi pada anak-anak.***