Setelah menghilangkan sel ganasnya, lanjut dia, dokter akan mencangkokkan sel punca ke bagian sumsum tulang agar sel yang dicangkokkan dapat tumbuh menjadi sel baru yang tidak merusak.
"Jadi, sel darah yang sudah rusak dari pasien kanker itu dibuang, kemudian dimasuki stem cell atau sum-sum tulang yang sehat tadi. Harapannya, stem cell yang sehat ini tumbuh, tapi tumbuhnya menjadi yang sehat, tidak yang kanker," ujarnya.
Baca Juga: Gejala Kanker Paru-paru yang Kadang Tidak Disadari
Terkait sel punca yang digunakan, Budi menjelaskan sel punca dapat bersumber dari diri pasien sendiri maupun orang lain yang mendonorkan.
Jika pasien ingin melakukan pengobatan menggunakan sel puncanya sendiri, jelasnya, maka pasien harus dipastikan sehat dan bebas atau remisi dari kanker. Sedangkan jika sel punca bersumber dari donor, maka sel punca yang didonorkan harus dipastikan cocok sepenuhnya dengan sumsum tulang penerima.***