Terapi Pengobatan Lupus Demi Kendalikan Peradangan

- 14 Mei 2024, 13:35 WIB
Ilustrasi orang terseranh penyakit lupus
Ilustrasi orang terseranh penyakit lupus /

Selain pengobatan, gaya hidup sehat juga bisa membantu mengurangi timbulnya gejala lupus pada individu yang berisiko mengalami penyakit tersebut. Gaya hidup sehat dapat dilaksanakan dengan mengatur waktu istirahat agar tidak sampai kurang dari tujuh jam sehari, kemudian berhenti merokok, dan mengelola stres, lalu diet khusus ginjal dengan mengurangi konsumsi protein atau garam yang berlebihan, atau berolah raga ringan seperti berjalan kaki 6.000 langkah sehari.

Selain dapat membantu mengurangi risiko terjadinya lupus, penerapan gaya hidup sehat juga dapat membantu mempertahankan kesehatan tubuh. Berikutnya, menghindari faktor yang dapat memicu gejala lupus seperti sinar matahari berlebihan, infeksi, dan obat-obatan tertentu juga dapat membantu mengurangi risiko serangan lupus.

Baca Juga: Pertanyaan Penting Bagi Orangtua Demi Deteksi Penyakit Lupus Pada Anak

Jadi, tidak ada tes tunggal yang dapat mengetahui apakah seseorang menderita lupus. Para dokter biasanya dapat mengetahui seseorang menderita lupus dengan berbagai cara, seperti tes penghitungan sel darah lengkap (complete blood count), analisis urine, pemeriksaan ANA (antinuclear antibody), pemeriksaan imunologi, tes komplemen, serta pemindaian jantung (ekokardiogram) dan paru-paru (foto rontgen).

Guna mendeteksi dini penyakit lupus yang gejalanya banyak menyerupai penyakit lain, sehingga dijuluki penyakit "si seribu wajah", bukan atau tidak cukup dengan diagnosis mandiri atau "self diagnosis". Diagnosis mandiri kerap membuat orang salah mengira gejala penyakit kronis itu sebagai radang sendi autoimun atau rheumatoid arthritis, karena kemiripan gejala.

Padahal lupus atau biasa dikenal Systemic Lupus Erythematosus merupakan penyakit reumatik autoimun yang dapat menyerang berbagai macam organ dan memiliki berbagai macam gejala. Sehingga jika dibiarkan, bukan tidak mungkin berdampak kerusakan yang lebih parah, bahkan menyebabkan kematian. Ketika mengidap lupus fase awal, seseorang dapat terlihat seperti baik-baik saja, karena gejala yang dirasakan amat minim.

Baca Juga: Penting, Faktor Hormon Estrogen dan Penyakit Lupus

Dengan mengecek lebih dalam, seseorang dapat mengonfirmasi ada atau tidaknya penyakit tersebut di dalam tubuh pasien. Sehingga risiko untuk mengalami sakit yang lebih parah dapat dicegah sedini mungkin. Kueri terkait lupus sendiri, menurut trafik Google Trends Indonesia pada Senin, dipakai 80 persen peselancar dunia maya, kalah banyak dari rheumatoid arthritis (RA) yang mencapai 120 persen. Kueri adalah sekumpulan instruksi khusus untuk mengekstraksi data dari pangkalan data.

Bisa jadi, lupus bisa dikira RA, jika instruksi yang dipakai untuk mencarinya salah. Nyeri sendi adalah salah satu gejala lupus. Gejala nyeri sendi akan terasa paling berat dirasakan pasien lupus ketika mereka baru bangun tidur. Nyeri sendi bukan satu-satunya manifestasi atau gejala lupus. Gejala yang paling kentara adalah gejala kulit , misalnya ruam atau memar dengan corak khas kupu-kupu di pipi atau batang hidung.

Selain itu, ada juga gejala ginjal, misalnya tekanan darah tinggi, kaki membengkak dan buang air kecilnya keruh atau berbusa), kurang darah misalnya hemoglobin rendah/anemia atau trombosit rendah/ trombositopenia.

Halaman:

Editor: Maryam Purwoningrum

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah