Studi Sorot Anak Obesitas dan Dampaknya

- 23 Mei 2024, 13:48 WIB
Ilustrasi anak obesitas.
Ilustrasi anak obesitas. /Freepik

HARIAN BOGOR RAYA - Studi soal obesitas pada anak-anak dan kesehatan tulang memberi sorotan pada dampak serius obesitas pada anak-anak terhadap perkembangan dan kesehatan tulang mereka. Anak-anak obesitas itu cenderung memiliki risiko lebih tinggi mengalami sebanyak 25 persen keretakan tulang sebab tubuh mereka kesulitan menyesuaikan diri dengan peningkatan massa tubuh. Studi itu dipublikasikan di Journal of Obesity and Metabolic Syndrome pada 2019.

Masih terkait anak obesitas, konsumsi makanan dan minuman dengan kandungan gula tinggi dapat meningkatkan kadar gula dan kolesterol dalam darah. Kadar gula dan kolesterol dalam darah yang melampaui batas normal bisa memicu munculnya penyakit tidak menular seperti diabetes melitus dan gangguan jantung. Dan konsumsi makanan dan minuman dengan kadar gula tinggi memiliki hubungan dengan meningkatkanya potensi besar terserang kanker.

"Memang gula tidak secara langsung mengakibatkan potensi kanker. Tapi, gula menyebabkan obesitas dan ketika kondisi itu terjadi anak akan bertambah berat badan dan naiknya berat badan itu jembatan menuju kanker dibentuk," katanya, masih soal anak obesitas.

Baca Juga: Saran Penting dari Dokter Gizi Jika Anda Alami Kegemukan Atau Obesitas

Maka, para orangtua harus memberi perhatian pada kandungan gula di dalam makanan dan minuman yang dikonsumsi anak agar asupan gula anak tidak melampaui batas.

Sementara, hasil Survei Kesehatan Indonesia 2023 menunjukkan tingkat konsumsi gula pada anak batita tergolong tinggi. Data kebiasaan konsumsi makanan manis anak menunjukkan ada kelompok umur 3-4 tahun, sebanyak 50,1 persen batita di Indonesia memiliki kebiasaan mengonsumsi makanan manis lebih dari satu kali per hari.

Orangtua pun penting untuk waspada akan dampak kelebihan asupan gula terhadap kesehatan si kecil. Pasalnya, masih banyak produk makanan dan minuman anak yang memiliki kandungan gula tambahan dan kadar gulanya melebihi kebutuhan anak. Sementara, mengonsumsi makanan dan minuman dengan gula tambahan memiliki dampak buruk terhadap kesehatan anak.

Baca Juga: Penekanan Penting dari Peneliti Demi Atasi Epidemi Obesitas

"Masalah pertama yang bisa terjadi ialah anak jadi mengalami yang namanya ketagihan, akhirnya hal itu meningkatkan kebutuhan anak terhadap rasa manis yang berlebih," kata ahli gizi lulusan Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, Dr. dr. Tan Shot Yen.

Halaman:

Editor: Maryam Purwoningrum

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah