HARIAN BOGOR RAYA - Berlatih pemecahan masalah (dalam rangka meredakan kemarahan, red) memang sangat penting dalam berinteraksi dengan orang lain. Menetapkan batas dengan tenang, lalu komunikasikan komitmen atau prioritas pribadi dengan jelas bisa membantu menjaga keseimbangan antara membantu orang lain dan memenuhi kebutuhan Anda sendiri.
Hal ini membangun kesadaran dan penghargaan terhadap waktu dan energi Anda. Dengan menganalisis situasi, Anda dapat mengurangi kemarahan dan fokus pada perilaku konstruktif.
Masih terkait kemarahan, juga investasi perawatan diri di luar pekerjaan, seperti olahraga, yoga atau hobi untuk mengurangi stres. Itu semua membantu memelihara sistem pendukung yang kuat.
Baca Juga: Peneliti Ungkap Soal Kemarahan Hingga Kardiovasoular
Temukan juga teman dan keluarga tepercaya untuk berbagi perasaan Anda. Dan saat kemarahan Anda di tempat kerja tampak meningkat, pertimbangkan untuk mencari bantuan profesional dari terapis atau konselor.
Dengan menjaga kesejahteraan mental dan fisik, Anda akan membangun ketahanan dan kepercayaan diri. Karyawan pun bisa memperbaiki lingkungan kerjanya menjadi lebih positif.
Bahkan, pikiran tetap sehat. Termasuk tenang dengan menerapkan beberapa kiat lainnya dalam mengelola kemarahan menurut Forbes, seperti mana dilansir.
Baca Juga: Presiden Jokowi: Indonesia Marah Besar Terhadap Serangan Israel ke Warga Sipil di Gaza
Studi menyebut, kemarahan di tempat kerja itu emosi negatif yang bisa memberi pengaruh fokus manajer, bawahan, dan rekan kerja, serta berpotensi mengganggu produktivitas.