Disebut fenomena Black Swan Earthquakes, rentetan gempa Jayapura berlangsung di luar prediksi para ahli dan berdampak merusak ke area yang terdampak. Ditambah lagi, kemunculan gempa yang tak terprediksi sumber detailnya juga membuat cemas masyarakat di Jayapura.
Daryono kemudian mengatakan bahwa gempa Black Swan merupakan fenomena langka. "Menurut saya, fenomena gempa Jayapura termasuk 'Black Swan Earthquakes'," ujar Daryono mengungkapkan.
"Fenomena yang termasuk langka, tidak terprediksi para ahli, belum terpetakan sumber gempanya dengan detil," ujarnya lagi.
Baca Juga: Polda Papua Terus Lakukan Pencarian Pilot Pesawat Susi Air
Lebih lanjut, gempa Black Swan tergolong fenomena yang bisa memunculkan kerusakan lantaran guncangannya cukup banyak. Namun, Daryono optimistis bahwa gempa Jayapura akan segera berhenti, mengingat Black Swan Earthquakes juga pernah terjadi di Ambon-Haruku pada akhir 2019.
Dituturkan Daryono, gempa Ambon-Haruku terus mengguncang hingga 2.500 kali selama beberapa bulan, tetapi berangsur menghilang dan kondisi kembali aman. "Saudaraku di Jayapura gempa ini pasti selesai," kata dia seperti dilaporkan Antara.
Gempa Jayapura berguncang ribuan kali sejak 2 bulan terakhir
BMKG mengungkapkan data pencatatan aktivitas guncangan gempa di Japura sepanjang 2 Januari-12 Februari 2023. Disebutkan dalam waktu dua bulan terakhir, guncangan gempa di Kota Jayapura telah muncul sebanyak 1.181 kali.