Penting Diketahui, BMKG Ungkap Alasan Imbau Masyarakat Bangun Budaya Siap Hadapi Bencana

- 14 Februari 2023, 08:43 WIB
Ilustrasi BMKG
Ilustrasi BMKG /BMKG

HARIAN BOGOR RAYA - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) imbau masyarakat bangun budaya siap hadapi bencana.

BMKG pun telah mengeluarkan imbauan pada seluruh masyarakat Indonesia terkait kesiapan menghadapi bencana gempa bumi pada beberapa hari lalu.

Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati menyatakan bahwa hampir seluruh wilayah Indonesia adalah lempeng aktif, sehingga budaya kesiapan menghadapi bencana harus dimiliki setiap warganya.

Baca Juga: Layanan SIM Keliling Hari Ini ada Dua Lokasi di Kota Bandung

"Kita ini berada pada zona wilayah tumbukan lempeng-lempeng aktif," ujar Dwikorita Karnawati.

BMKG mencontohkan gempa Jayapura, yang sebenarnya sudah sering terjadi dengan kebanyakan tidak dirasakan oleh masyarakatnya.

"Kejadian atau gempa yang terjadi di wilayah Jayapura dan sekitarnya sudah sering kejadiannya," ujarnya menjelaskan.

Sementara, rentetan gempa yang mengguncang Jayapura, Papua selama beberapa waktu terakhir dinilai sebagai fenomena Black Swan Earthquakes. Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Daryono menyampaikan penjelasannya.

Baca Juga: Jadwal Acara TV ANTV dan NET TV, Hari Ini Selasa 14 Februari 2023, Saksikan Radha Krishna, Nakusha, Net Drakor

Disebut fenomena Black Swan Earthquakes, rentetan gempa Jayapura berlangsung di luar prediksi para ahli dan berdampak merusak ke area yang terdampak. Ditambah lagi, kemunculan gempa yang tak terprediksi sumber detailnya juga membuat cemas masyarakat di Jayapura.

Daryono kemudian mengatakan bahwa gempa Black Swan merupakan fenomena langka. "Menurut saya, fenomena gempa Jayapura termasuk 'Black Swan Earthquakes'," ujar Daryono mengungkapkan.

"Fenomena yang termasuk langka, tidak terprediksi para ahli, belum terpetakan sumber gempanya dengan detil," ujarnya lagi.

Baca Juga: Polda Papua Terus Lakukan Pencarian Pilot Pesawat Susi Air

Lebih lanjut, gempa Black Swan tergolong fenomena yang bisa memunculkan kerusakan lantaran guncangannya cukup banyak. Namun, Daryono optimistis bahwa gempa Jayapura akan segera berhenti, mengingat Black Swan Earthquakes juga pernah terjadi di Ambon-Haruku pada akhir 2019.

Dituturkan Daryono, gempa Ambon-Haruku terus mengguncang hingga 2.500 kali selama beberapa bulan, tetapi berangsur menghilang dan kondisi kembali aman. "Saudaraku di Jayapura gempa ini pasti selesai," kata dia seperti dilaporkan Antara.

Gempa Jayapura berguncang ribuan kali sejak 2 bulan terakhir

BMKG mengungkapkan data pencatatan aktivitas guncangan gempa di Japura sepanjang 2 Januari-12 Februari 2023. Disebutkan dalam waktu dua bulan terakhir, guncangan gempa di Kota Jayapura telah muncul sebanyak 1.181 kali.

Baca Juga: Hakim Ketuk Palu, Vonis 20 Tahun Penjara Untuk Putri Candrawati

Di antara 1.181 kali itu, masyarakat hanya merasakan guncangan sebanyak 176 kejadian gempa.

Pemkot Jayapura tetapkan status tanggap darurat terkait gempa bumi

Pemerintah Kota (Pemkot) Jayapura menetapkan situasi tanggap darurat bencana selama 21 hari yang terhitung mulai 9 Februari 2023 hingga 1 Maret 2023 mendatang. Penjabat Sekretaris Daerah Kota Jayapura Robby Awi membeberkan keberadaan 2.500 orang yang mengungsi lantaran khawatir terjadinya gempa susulan.

Berdasarkan keterangan Robby, gempa yang mengguncang telah merusak sejumlah bangunan di Jayapura, di antaranya rumah sakit, kantor pemerintahan, dan rumah warga.***

Artikel ini telah terbit di Pikiran Rakyat dengan judul Ada Fenomena Black Swan Earthquakes dalam Gempa Jayapura, BMKG Beri Penjelasan

 

Editor: Maryam Purwoningrum


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x