Data Hasil Obligasi AS Tenor Hingga 10 Tahun dan Potensi Rupiah Versi Analis

- 17 Maret 2023, 16:49 WIB
Ilustrasi dolar AS
Ilustrasi dolar AS /REUTERS/Yuriko Nakao

HARIAN BOGOR RAYA- Hasil obligasi AS tenor dua tahun kini berada di 4,218 persen. Kemudian, tenor 10 tahun berada di 3,581 persen.

Masih terkait obligasi AS, rupiah sendiri diperkirakan berpotensi rebound terbatas. Sementara, sentimen pasar berbalik positif pasca ada harapan saat bank-bank global yang bermasalah akan mendapatkan dukungan.

Kemudian, pada akhir pekan ini, nilai tukar (kurs) rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta, meningkat di tengah naiknya imbal hasil obligasi Amerika Serikat (AS).

Baca Juga: Dolar Turun Tajam di Sesi Asia, Tergelincir Hingga Dekati Posisi Terendah

Rupiah pada Jumat ditutup naik 44 poin atau 0,29 persen ke posisi Rp15.345 per dolar AS berbanding posisi pada penutupan perdagangan sebelumnya Rp15.389 per dolar AS.

"Kenaikan pada imbal hasil obligasi AS akan menahan penguatan rupiah lebih lanjut," kata analis DCFX Futures, Lukman Leong, dikutip dari di Jakarta, Jumat, 17 Maret 2023.

Perlu diketahui, pemerintah AS sendiri akan menjamin nasabah Silicon Valley Bank (SVB), sedangkan Credit Suisse Bank di Swiss mendapatkan likuiditas dari bank sentral Swiss atau Swiss National Bank (SNB).

Baca Juga: Direktorat Tindak Pidana Ekonomi Khusus Bareskrim Polri Ungkap Kasus Pemalsuan Dolar AS Pecahan USD 100

Swiss National Bank berjanji pada Rabu (15/3/2023) untuk mendanai Credit Suisse dengan likuiditas "jika perlu", yang pertama bagi bank global sejak krisis keuangan lebih dari satu dekade lalu.

Credit Suisse mengatakan pada Kamis akan meminjam hingga 54 miliar dolar AS dari bank sentral Swiss untuk menopang likuiditas dan kepercayaan investor setelah kemerosotan sahamnya meningkatkan kekhawatiran tentang krisis keuangan global.

Otoritas moneter AS meluncurkan langkah-langkah darurat pada Minggu (12/3/2023) untuk menopang kepercayaan pada sistem perbankan setelah kegagalan Silicon Valley Bank (SVB) mengancam akan memicu krisis keuangan yang lebih luas.

Baca Juga: CEK FAKTA: Benarkah Kabar PT Pos Bagikan Subsidi Jutaan Rupiah

Regulator mengatakan nasabah bank yang gagal akan memiliki akses ke semua simpanan mereka mulai Senin dan menyiapkan fasilitas baru untuk memberi bank akses ke dana darurat. Bank Sentral AS atau Federal Reserve juga mempermudah bank untuk meminjam darinya dalam keadaan darurat.

Sementara itu, langkah-langkah memberikan beberapa bantuan untuk perusahaan Silicon Valley Bank dan pasar global pada Senin, kekhawatiran tentang risiko perbankan yang lebih luas tetap ada dan menimbulkan keraguan apakah Fed akan tetap dengan rencananya untuk kenaikan suku bunga yang agresif.

Rupiah pada pagi hari dibuka menurun ke posisi Rp15.391 per dolar AS. Sepanjang hari rupiah bergerak di kisaran Rp15.345 per dolar AS hingga Rp15.391 per dolar AS.

Baca Juga: Warga Sempat Berupaya Padamkan Kebakaran di Tasikmalaya, Polisi Ungkap Kronologi Hing Rugi Puluhan Juta Rupiah

Sementara itu, kurs Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) Bank Indonesia pada Jumat menguat ke posisi Rp15.364 per dolar AS dibandingkan posisi sebelumnya Rp15.418 per dolar AS.***

Editor: Maryam Purwoningrum


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x