Kriteria Baru MABIMS Soal Penetapan Posisi Hilal Secara Astronomis

- 18 Juni 2023, 20:11 WIB
Ilustrasi posisi hilal
Ilustrasi posisi hilal /PMJNews.

HARIAN BOGOR RAYA - Kriteria baru MABIMS soal penetapan posisi hilal secara astronomis, hilal dapat teramati jika bulan memiliki ketinggian minimal 3 derajat dan elongasinya minimal 6,4 derajat.

Masih soal posisi hilal, saat Magrib 18 Juni 2023, posisi bulan di Indonesia tingginya 0 derajat 20 menit sampai 2 derajat 36 menit, sudut elongasi antara 4 derajat 40 menit sampai dengan 4 derajat 94 menit.

"Melihat data tersebut, maka pada hari Ahad, 18 Juni 2023 di seluruh wilayah Indonesia, menurut kriteria Imkan Rukyat Baru MABIMS secara teori diprediksi tidak dapat teramati," tutur anggota Tim Hisab Rukyat Kemenag Ahmad Izzudin.

Baca Juga: Penentuan Hilal Kapan Hari Pertama Ramadan Menurut BMKG

"Kalau besok, posisi hilal pasti sudah lebih tinggi dan teramati," imbuhnya.

Dengan pengamatan ini, lanjut Izzudin, jika data tersebut dikaitkan dengan potensi rukyatul hilal, secara astronomis atau hisab, dimungkinkan awal bulan Zulhijah jatuh pada Selasa, 20 Juni 2023.

Tahun ini, Kemenag menurunkan tim rukyatul hilal di 99 titik se-Indonesia. Mereka akan melaporkan hasil rukyatul hilal yang juga menjadi pertimbangan dalam Sidang Isbat (penetapan) 1 Zulhijah 1444H.

Baca Juga: Ada Pembekalan Sebelum Para Hafidz ke UEA, Soal Hafidz Kemenag RI Ungkap Kemungkinan Bertambah

Sementara, Kementerian Agama (Kemenag) menggelar Sidang Isbat Awal Zulhijah 1444 Hijriyah pada Minggu (18/6/2023). Sidang berlangsung di Auditorium HM Rasjidi Kantor Kementerian Agama, Jalan MH Thamrin, Jakarta Pusat.

Halaman:

Editor: Maryam Purwoningrum

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x