Diduga Akibat Cuaca Buruk, dua pesawat tempur taktis EMB-314 Super Tucano Terjatuh

- 17 November 2023, 05:57 WIB
Pesawat tempur taktis EMB-314 Super Tucano. (ANTARA/HO-Dispenau)
Pesawat tempur taktis EMB-314 Super Tucano. (ANTARA/HO-Dispenau) /

HARIAN BOGOR RAYA - Kepala Dinas Penerangan TNI Angkatan Udara (Kadispenau) Marsekal Pertama TNI R. Agung Sasongkojati kepada para wartawan menyampaikan keterangan terkait dengan kecelakaan dua pesawat tempur taktis EMB-314 Super Tucano milik Skadron Udara 21 Lanud Abd Saleh TNI Angkatan Udara.

Insiden yang terjadi di wilayah Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur menurut Kadispenau Marsekal Pertama TNI R. Agung Sasongkojati dalam jumpa pers di Lanud Abd Saleh Malang, Jawa Timur, Kamis diduga akibat faktor cuaca buruk menyebabkan pilot tidak memiliki jarak pandang maksimal.

"Sehingga ini murni akibat cuaca kelihatannya, namun, saya belum bisa memastikan karena harus ada penyelidikan lebih lanjut," ujar Agung.

Baca Juga: Dua Pesawat Tempur Taktis EMB-314 Super Tucano Terjatuh saat Latihan Formasi Rutin di Malang

Lebih lanjut Agung menerangkan bahwa sebenarnya saat itu yang melakukan sesi latihan formasi rutin ada empat pesawat, keempat pesawat itu, bergabung dalam sebuah formasi. Namun saat pesawat melintas cuaca dalam kondisi buruk. Dan ketika melakukan manuver untuk melepaskan diri terjadi hilang kontak pada pesawat dengan nomor ekor TT-3111 dan TT-3103.

"Dua pesawat lain berusaha naik dan ke luar dari awan. Pada saat itu dilakukan kontak, tidak bisa menghubungi. Dan setelah dua pesawat mendarat, mendapat laporan dari aparat teritorial bahwa ada pesawat terjatuh di Kabupaten Pasuruan," ucapnya.

Namun, menurut Agung untuk mengetahui kepastian penyebabnya, pihak TNI AU juga telah menerjunkan tim untuk mencari data recorder pesawat Super Tucano tersebut. Di dalam data recorder itu, menyimpan berbagai informasi penting pada saat pesawat mulai terbang hingga terjadi kecelakaan.

Baca Juga: Belum Diketahui penyebabnya, Dua Pesawat Tempur TNI AU Jatuh di Area Perkebunan Warga

"Data recorder pesawat ini, menyimpan rekaman suara, rekaman gambar kamera pesawat, rekaman ketinggian, kecepatan, posisi, lokasi dan semua yang dibutuhkan," ungkapnya.

Kemudian Agung menambahkan, Ia menghimbau kepada masyarakat setempat, 
untuk tidak menyimpan benda-benda yang terkait dengan kecelakaan pesawat tersebut. Dikarenakan untuk melakukan penyelidikan dan mengetahui penyebab utama kecelakaan pesawat itu maka serpihan badan pesawat itu diperlukan.

"Kami mohon, bila masyarakat menemukan peralatan dari pesawat tersebut mohon jangan dipindahkan, jangan dibawa, jangan disimpan. Karena itu dibutuhkan untuk penyelidikan," ucapnya.

Halaman:

Editor: Herawati Nurlia


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x