Mendagri Curhat Soal Pemilu di Indonesia dan Pers

- 19 Februari 2024, 14:35 WIB
Ilustrasi Pemilu 2024.
Ilustrasi Pemilu 2024. /pixabay.com/

HARIAN BOGOR RAYA - Pemilu di Indonesia adalah pemilu terbesar di dunia. Ditambah ada proses rumit lantaran pencoblosan pada pemilu memakai sistem memilih langsung. Lalu, jumlah pemilih lebih dari 200 juta orang dalam satu hari.

"Pemilu 14 Februari adalah one most complicated in the world. Kenapa? Harus mendistribusikan suara dalam waktu cepat di gunung, di pantai, di pulau-pulau, dan di hutan," kata Menteri Dalam Negeri (Mendagri), Tito Karnavian 

Momen pencoblosan pada pemilu kali ini, jelasnya, bukan hanya calon presiden, tetapi juga pencoblosan kepada calon anggota legislatif. Pencoblosan mulai dari DPR RI, DPRD provinsi, DPRD kabupaten/kota, hingga Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI.

Baca Juga: KPU Tangerang Hentikan Sementara Rekapitulasi Hasil Pemilu 2024

Maka dari itu, dia menilai penyelenggaraan pemilu pasti diiringi dengan hal-hal yang kurang sempurna. Dan di sini, pers harus menyampaikan pemberitaan yang objektif jika ada temuan masalah-masalah dalam tahapan pemilu.

Pers di Indonesia, lanjutnya, memiliki tantangan, yakni media sosial yang keberadaannya tidak bisa dilawan. Bahkan, dia menyebut ada penelitian yang memprediksi bahwa media sosial bakal lebih berpengaruh ketimbang media konvensional.

"Memberitakan berita yang fakta, bukan yang sekadar opini, apalagi opini yang dijahit-jahit," kata Mendagri.

Baca Juga: Pasca Pemilu 2024, Ada Hal Penting Bagi Caleg dan Masyarakat

Ia pun mengatakan bahwa insan pers memiliki hak dan kewajiban untuk mengontrol penghitungan suara Pemilu 2024 agar prosesnya berjalan secara transparan.

Halaman:

Editor: Maryam Purwoningrum

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x