Diduga Ada Kecurangan pada Pemilu 2024, Ganjar Pranowo Dukung Penggunaan Hak Angket

- 23 Februari 2024, 16:22 WIB
Ganjar Dorong DPR Gunakan Hak Angket Dugaan Kecurangan Pilpres 2024.
Ganjar Dorong DPR Gunakan Hak Angket Dugaan Kecurangan Pilpres 2024. /Kumparan/

HARIAN BOGOR RAYA - Menanggapai terkait Hak Angket di DPR mengenai Pemilu 2024 yang diduga ada indikasi kecurangan, Ganjar Pranowo yang ditemui di gedung TKRPP, Jakarta, 23 Febuari 2024, mengatakan bahwa dirinya simpel, dan serius dalam menanggapi situasi Pemilu 2024.

Ia menilai bahwa saat ini hak angket adalah cara terbaik untuk menangani dugaan kecurangan pada pemilu. Oleh karna itu, Ia pun mendorong penggunaan hak angket tersebut.

"Ya kalau saya sebenarnya simpel saja. Angket itu adalah cara terbaik ketika kemudian hari ini kondisi pemilu-nya seperti ini. Kan ada cerita Sirekap (Sistem Informasi Rekapitulasi), kan ada cerita server di Singapura," ujarnya.

Baca Juga: Dua Warga Bogor Keluhkan Situasi Kondisi Lingkungannya pada Pihak Kepolisian

Ganjar menjelaskan, penggunaan hak angket untuk dapat mengklarifikasi sebuah permasalahan sehingga dinilai sebagai tindakan yang baik merupakan hal biasa yang terjadi di Indonesia. 
 
"Dengan cara itu, nanti ada data, fakta, saksi, bukti, ahli, dan semuanya bisa dibuka dan publik bisa melihat. Nanti coba siapa yang benar. Jadi angket menurut saya cara yang paling pas,"kata Ganjar.
 
Ganjar pun mengungkapkan bahwa pihaknya serius untuk mengajukan hak angket. Bahkan, lanjut dia, PDI Perjuangan sebagai partai pengusungnya telah menyampaikan untuk mengajukan hak angket di DPR RI.
 
"Sekjen (PDI Perjuangan) sudah menyampaikan kok. Kalau Sekjen itu artinya sudah partai ya," ujarnya.
 
 
Hal itu pun juga di oastikan oleh Anggota DPR RI dari PDI Perjuangan Adian Napitupulu, Ia menjelaskan bahwa partainya solid mengenai hak angket tersebut.
 
Bahkan menurutnya, saat ini relawan partai pengusung Ganjar-Mahfud Md dan pasangan calon presiden dan wakil presiden nomor urut 1 Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar sudah melakukan komunikasi.
 
"Artinya, kesadaran ini sudah mulai nampak di rakyat kita Indonesia, pendukung 01 dan 03. Di bawah juga kita sudah melakukan komunikasi, kita sudah mulai ketemu,"ujar Adian.
 
 
Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 meliputi pemilihan presiden dan wakil presiden, anggota DPR RI, anggota DPD RI, anggota DPRD provinsi, serta anggota DPRD kabupaten/kota dengan daftar pemilih tetap (DPT) tingkat nasional sebanyak 204.807.222 pemilih, dan diikuti oleh 18 partai politik nasional,
 
Ke 18 partai yang terlibat dalam Pemilu kali ini yakni (sesuai dengan nomor urut) Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Partai Gerindra, PDI Perjuangan, Partai Golkar, Partai Nasdem, Partai Buruh, dan Partai Gelora Indonesia.
 
Kemudian, Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Partai Kebangkitan Nusantara (PKN), Partai Hanura, Partai Garuda, Partai Amanat Nasional (PAN), Partai Bulan Bintang (PBB), Partai Demokrat, Partai Solidaritas Indonesia (PSI), Partai Perindo, Partai Persatuan Pembangunan (PPP), dan Partai Ummat.
 
 
Selain itu, ada enam partai politik lokal sebagai peserta yakni Partai Nanggroe Aceh, Partai Generasi Atjeh Beusaboh Tha'at dan Taqwa, Partai Darul Aceh, Partai Aceh, Partai Adil Sejahtera Aceh, dan Partai Soliditas Independen Rakyat Aceh.
 
Sedangkan untuk pemilihan presiden dan wakil presiden diikuti tiga pasangan yakni Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar nomor urut 1, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka nomor urut 2, dan Ganjar Pranowo-Mahfud Md. nomor urut 3.
***

Editor: Herawati Nurlia


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x