Hal senada juga disampaikan oleh Direktur Operasi SIG, Reni Wulandari, dimana kesetaraan gender bukan hanya hak dasar, tetapi juga kunci untuk melangkah maju menuju dunia yang berkelanjutan di masa depan.
“Meskipun telah ada kemajuan dalam memperjuangkan kesetaraan gender, perempuan masih menghadapi berbagai rintangan yang membatasi potensi dan kesejahteraan mereka. Karena itu, perlu adanya keterlibatan dari berbagai pihak agar seluruh perempuan mampu menghadapi tantangan ini serta memberikan kontribusi yang maksimal di dalam pekerjaan dan tanggung jawabnya”, ujar Reni.
Selain webinar dan diskusi interaktif yang membahas bagaimana cara perempuan memainkan peran penting untuk memulai perubahan guna mencapai target pembangunan berkelanjutan yang lebih baik, SBI Pabrik Narogong juga menggelar lomba inovasi pangan lokal yang melibatkan kelompok binaan di sekitar pabrik Narogong untuk menyalurkan kreativitas dalam mengolah bahan makanan lokal dengan komposisi gizi, ketersediaan lokal dan efisiensi biaya.
Tumbuhkan kepercayaan diri, keterampilan dan peran aktif wanita dalam menghadapi tantangan ketahanan pangan di tengah perubahan iklim
Nur Lailiyah (Laily), General Affairs & Community Relations Manager SBI Pabrik Narogong sekaligus Ketua Bidang III Srikandi SIG, berharap kegiatan ini semakin menumbuhkan rasa percaya diri, meningkatkan keterampilan dan berperan aktif dalam menghadapi tantangan ketahanan pangan di tengah perubahan iklim.
“Peringatan Hari Perempuan Internasional kali ini terasa sangat spesial. Karena apa yang kami lakukan bagi kelompok binaan, sangat selaras dengan tujuan Srikandi SIG untuk memberikan wadah bagi perempuan dalam meningkatkan kemampuan agar dapat beradaptasi dan menjaga keseimbangan perannya”, kata Laily.***