Waspada Modus Link Nikah Bisa Bobol Saldo Rekening Bank

8 Juli 2023, 09:32 WIB
Ilustrasi HP/ Waspada Modus Link Nikah Bisa Bobol Saldo Rekening Bank /freepik.com

HARIAN BOGOR RAYA - Baru-baru ini, terbongkar modus penipuan baru untuk menginstal aplikasi undangan pernikahan untuk mengklik sebuah file berformat APK WhatsApp (WA), disertai foto undangan pernikahan kepada korban.

Salah satu Bank dengan jumlah nasabah terbesar di Indonesia PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau BRI terus memberikan edukasi kepada masyarakat untuk dapat bertransaksi aman dan nyaman.

Hal ini termasuk pula dalam mengingatkan para nasabah untuk berhati-hati masih adanya berbagai modus penipuan online atau social engineering yang kini sudah marak terjadi.

Baca Juga: Motif Penipuan Penjualan iphone melalui Media Sosial oleh si Kembar

Satu antaranya adalah modus penipuan online melalui permintaan untuk mengklik sebuah file undangan pernikahan berformat APK di WhatsApp (WA).

Yang menjadi korban salah satu nasabah tabungan di Kota Malang, Jawa Timur yang harus kehilangan saldo di rekening hingga Rp 1,4 miliar.

Adapun salah satu modusnya adalah melalui aplikasi yang tidak resmi atau bodong yang membuat korban dengan sadar memberikan persetujuan untuk mengijinkan aplikasi tersebut mengakses aplikasi SMS.

Baca Juga: Curhat Korban Dugaan Penipuan Tiket Konser Coldplay, Korban Puluhan Orang dan Rugi Ratusan Juta

Kejahatan perbankan pun dapat terjadi karena data transaksi perbankan (kode OTP) yang bersifat pribadi dan rahasia dikirimkan melalui SMS.

Alhasil transaksi perbankan melalui mobile banking dapat berjalan sukses.

Atas kejadian yang menimpa pada salah satu nasabah di Malang, Pemimpin Kantor Cabang BRI Malang Sutoyo, Akhmad Fajar mengungkapkan bahwa pihaknya telah melakukan investigasi atas pengaduan korban, di mana yang bersangkutan merupakan tindak kejahatan penipuan online atau social engineering.

Kejadian tersebut yang bersangkutan telah membocorkan data transaksi perbankan (Kode OTP) yang bersifat pribadi dan rahasia pada pihak yang tidak bertanggung jawab sehingga transaksi dapat berjalan sukses.

Pihaknya sangat menyesalkan kejadian tersebut dan berempati kepada yang bersangkutan.

Namun, demikian, bank hanya akan melakukan penggantian kerugian kepada nasabah apabila kelalaian diakibatkan oleh sistem perbankan.

Tambahnya, Akhmad menghibau nasabah agar lebih hati-hati dan tidak mengunduh, menginstal, maupun mengakses aplikasi tidak resm.

Untuk itu, nasabah lebih tetap menjaga kerahasian data pribadi dan data perbankan kepada orang lain dan pihak yang mengatasnamakan BRI, termasuk memberikan informasi data pribadi maupun data perbankan (nomor rekening, nomor kartu PIN, user, password, OTP, dsb.) Melalui saluran, tautan atau website dengan sumber yang tidak dapat dipertanggung jawabkan kebenarannya.

Baca Juga: Belasan Napi Nakal Modus Penipuan Online Asal Jawa Barat Dikirim ke Nusakambangan

Dengan semakin beragamnya modus penipuan secera digital, BRI juga menghimbau agar nasabah tidak sembarang menginstal aplikasi dengan sumber yang tidak resmi dan tidak dapat dipertanggung jawabkan.

"Data atau informasi dapat di curi oleh para fraudster apabila masyarakat menginstal aplikasi dengan sumber tidak resmi yang dikirimkan oleh pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab," ujar Akhmad.

BRI juga menghimbau jika nasabah dapat notifikasi melalui SMS, surat elektronik atas nama transaksi yang dilakukan, agar dapat segera menghubungi Contact BRI yang resmi di 14017/1500017.

Nasabah juga dihimbau untuk tidak mudah percaya kepada akun-akun social media tidak resmi yang mengatasnamakan BRI, adapun saluran komunikasi resmi BRI (centang biru/verified) hanya dapat diakses nasabah melalui www.bri.co.id, Instagram: @bankbri_id, Twitter: bankbri_id, kontak bri, promo_bri, Facebook: Bank BRI, TikTok: Bank BRI, contact BRI 14017/1500017.

Sejak modus penipuan social engineering ini mulai menyasar nasabahnnya pada tahun lalu, BRI terus mengedukasi nasabahnya untuk waspada dengan beragam modus penipuan tersebut dan tetap menjaga kerahasian data transaksi.

Tidak hanya BRI, kejahatan perbankan modus social engineering tersebut juga dapat terjadi di Bank manapun. Oleh karenanya, untuk memerangi kejahatan perbankan tersebut, BRI juga prokatif berkordinasi dengan pihak kepolisian untuk mengungkap dan menangkap pelaku yang terlibat sebagai tindakan kejahatan perbankan yang merugikan nasabah dan masyarakat secara umum.***

Editor: Didin Harian Bogor Raya

Tags

Terkini

Terpopuler