Microsoft dan Google Ungkap Pengumuman Soal Tuntutan Hukum Atas Hak Cipta AI

13 Oktober 2023, 16:11 WIB
Ilustrasi logo Microsoft di Handphon /Tangkapan layar antara

HARIAN BOGOR RAYA - Microsoft memberi pengumuman bahwa pihak Microsoft akan bertanggung jawab secara hukum untuk pengguna perusahaan dari produk Copilot. Adobe menyebut, akan melindungi pelanggan perusahaan yang menggunakan Firefly atas klaim hak cipta, privasi, dan hak publisitas.

Masih terkait Microsoft, soal hak cipta sendiri sudah menghantui platform AI generatif. Bahkan, lebih banyak tuntutan hukum kini diajukan pada berbagai perusahaan. Pasalnya, diduga melanggar hak cipta. Salah satu tuntutan hukum terbaru diajukan penulis terkenal seperti George R.R. Martin, John Grisham, hingga Jodi Picoult.

Selain Microsoft, Google sendiri menghadapi usulan gugatan class action lantaran diduga mengambil informasi pribadi dan data berhak cipta untuk melatih model AI.

Baca Juga: Penting! Beberapa Fungsi Tombol F1 dan F12 di Microsoft Excel

Google menyebut, akan melindungi pelanggan yang memakai beberapa produk artificial intelligence (AI atau kecerdasan buatan) generatifnya jika mereka digugat atas pelanggaran hak cipta.

Dilansir dari The Verge melalui Antara, Google mengumumkan dalam sebuah unggahan blog, pelanggan yang menggunakan produk yang sekarang disematkan dengan fitur AI generatif akan dilindungi. Google mencoba meredakan kekhawatiran yang berkembang bahwa AI generatif dapat bertentangan dengan aturan hak cipta.

 

7 Produk Dilindungi Secara Hukum

Secara khusus, ada sebanyak tujuh produk yang akan dilindungi secara hukum, yakni Duet AI di Workspace (termasuk teks yang dihasilkan di Google Docs dan Gmail serta gambar di Google Slides dan Google Meet), Duet AI di Google Cloud, Vertex AI Search, Vertex AI Conversation, Vertex AI Text Embedding API, Visual Captioning di Vertex AI, dan Codey API. Alat pencarian Bard milik Google tidak disebutkan.

Baca Juga: Langkah Tepat Gunakan Google Assistant Pandu Aktivitas Sehari-hari Anda

"Jika Anda digugat dengan alasan hak cipta, kami akan bertanggung jawab atas potensi risiko hukum yang ada," kata Google.

Google menyebut akan mengikuti "pendekatan dua cabang, pendekatan pertama di industri" untuk ganti rugi kekayaan intelektual, mencakup data pelatihan dan hasil yang dibuat dari model pondasinya. Jika seseorang dituntut karena data pelatihan Google menggunakan materi berhak cipta, Google akan menanggung risiko hukum itu.

Perusahaan itu menyebut, ganti rugi seputar data pelatihan sebenarnya bukan perlindungan baru. Namun, Google mengakui, pelanggan menginginkan klarifikasi eksplisit bahwa perlindungannya mencakup kemungkinan bahwa data pelatihan mengambil informasi berhak cipta.

Baca Juga: Saran Penting dari Google Bagi Anda yang Ingin Melancong

Google akan melindungi pengguna jika mereka dituntut atas hasil yang mereka dapatkan pasca menggunakan model pondasinya. Contohnya, jika mereka menghasilkan kalimat yang mirip dengan karya yang telah dipublikasikan.

Perusahaan mencatat, perlindungan itu hanya berlaku jika pengguna tidak mencoba dengan sengaja membuat atau menggunakan hasil yang dihasilkan untuk melanggar hak-hak orang lain.***

Editor: Maryam Purwoningrum

Sumber: ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler