Network
HARIAN BOGOR RAYA - Akhir tahun 2023 ini, Pemerintah Inggris akan terapkan pemanfaatan AI di seluruh jaringan pelayanan stroke NHS. AI dipakai Inggris guna mendukung pelayanan kesehatan saat pandemi COVID-19, beberapa tahun terakhir.
“Penggunaan perangkat lunak berbasis AI untuk menentukan keputusan pada tahap awal perawatan stroke membuat pasien mendapatkan penanganan lebih cepat, mengurangi kemungkinan kecacatan dan menyelamatkan otak,” kata Dr. Deb Lowe, Direktur Klinis Pengobatan Stroke NHS Inggris, dilansir dari Antara.
"Kami telah melihat dampak positif dari perangkat lunak pendukung keputusan AI pada perawatan stroke, di mana penilaian dan pengobatan cepat adalah intinya (pemanfaatan AI), dan kami sekarang memiliki bukti nyata tentang manfaatnya bagi pasien NHS," tambahnya.
Baca Juga: Dilarang Grammy Awards Pentolan Band Legendaris The Beatles Manfaatkan Teknologi AI
Pemerintah Inggris menyebut, pihaknya ingin menggunakan AI untuk menganalisis hasil rontgen dada yang akan membantu mendeteksi tanda-tanda awal gejala penyakit kanker paru-paru. Kanker paru-paru merupakan penyebab utama kematian akibat kanker di Inggris.
Menurut Departemen Pelayanan Kesehatan dan Sosial Inggris, NHS dapat mengajukan dana untuk mengembangkan alat diagnostik berbasis AI apa pun yang menurutnya baik untuk dimanfaatkan.
Sementara, pemerintah Inggris menggelontorkan dana sebesar 21 juta euro (Rp 345 milyar) kepada sistem pelayanan kesehatan National Health Service (NHS) untuk pengembangan teknologi kecerdasan buatan (AI) yang akan dimanfaatkan untuk membantu proses diagnosis penyakit.
Baca Juga: Penting! Ulasan AI untuk Meningkatkan Produktivitas
Menurut laporan Tech Crunch Jumat, 23 Juni 2023 waktu setempat, pada awal bulan ini Perdana Menteri Rishi Sunak mengumumkan kerja sama Inggris dengan perusahaan besar di bidang AI seperti OpenAI, Google DeepMind, dan Anthropic untuk memberikan akses prioritas bagi model AI mereka demi kepentingan riset terhadap evaluasi dan keamanan dari pemanfaatan teknologi tersebut.
