Kata Pakar Soal Kebocoran Data Pribadi dan Peretas

- 7 Agustus 2023, 10:09 WIB
Ilustrasi peretas.
Ilustrasi peretas. /Pexels/Tima Miroshnichenko/

 

HARIAN BOGOR RAYA - Pihak pengelola sistem harus selalu memantau VDB. Dengan begitu, dapat mengambil tindakan tepat untuk mengatasi kebocoran data pribadi sebelum kelemahan tersebut dimanfaatkan oleh peretas.

"Yang perlu disadari adalah sistem komputer ini, terutama softwarenya, memang cenderung semakin canggih dan rumit, sehingga untuk mengamankannya memang tidak mudah. Lagi pula usaha maupun dana yang dikeluarkan untuk pengamanan tidak akan segera kembali sebagai keuntungan," kata pakar forensik komputer dan security, Fakultas Ilmu Komputer (Fasilkom) Universitas Indonesia (UI), Ir. Setiadi Yazid, soal peretas.

Masih soal peretas, para pengelola data masyarakat perlu siap untuk mengeluarkan ekstra dana dan upaya untuk pengamanan ini. Pasalnya, walaupun tidak segera meningkatkan keuntungan, namun secara jangka panjang dampaknya bisa sangat merugikan. Selain itu, di tingkat nasional, hal ini akan berdampak juga pada ekonomi negara.

Baca Juga: Hati-hati Data Pribadi Bisa Dicuri: Pentingnya Melindungi Informasi Pribadi di Era Digital

"Jika negara lain melihat bahwa di Indonesia sering terjadi kebocoran data, maka tentu mereka akan berpikir ulang sebelum berinvestasi di Indonesia," ujar Setiadi yang juga merupakan Ketua Center for Cyber Security and Cryptography (CCSC) UI, menjelaskan penyebab dari adanya kebocoran data pribadi dan peretas.

"Hacker biasanya memanfaatkan celah atau kelemahan yang ada pada jaringan atau yang biasa disebut dengan vulnerability yang dapat membaca data tersebut tanpa seizin pengelola," kata Ir. Setiadi Yazid di Kampus UI Depok, Senin.  

Sambungnya, selain vulnerability dari sisi teknis, terdapat juga kelemahan lainnya dari sisi manusia yang dapat dimanfaatkan oleh hacker (peretas), yaitu melalui rekayasa sosial (social engineering), sehingga tanpa disadari petugas pengelola akan membiarkan hacker menyalin data yang seharusnya dirahasiakan tersebut.

Baca Juga: Trik Waspada dan Jaga Data Pribadi dari Pelaku Kejahatan Siber

Di luar semua celah di atas, Setiadi mengatakan masih terdapat kecerobohan yang disebabkan oleh human error (kelalaian manusia) seperti mencatat password di tempat terbuka, ataupun berbagi password dengan teman, yang juga bisa menjadi awal dari kebocoran data.

Lebih lanjut ia menyampaikan, pada dasarnya setiap sistem buatan manusia termasuk software, memiliki celah kelemahan.

Sudah menjadi kesepakatan dunia bahwa setiap kelemahan yang ditemukan akan diumumkan ke masyarakat luas.

Baca Juga: 10 Tips Cara Menghindari Penipuan untuk Menjaga Data Informasi Anda

Daftar kelemahan ini disimpan dalam Vulnerability Database (VDB) yang dapat dibaca oleh semua orang. Dalam daftar ini dicantumkan juga cara mengatasinya sesuai dengan saran dari pembuat software.***

Editor: Maryam Purwoningrum

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah