Pentingnya Tahu Pemicu Kecelakaan, Salah Satunya Kondisi Ban Pecah

- 21 Oktober 2023, 09:38 WIB
Ilustrasi ban mobil.
Ilustrasi ban mobil. /Pixabay/AutoPhotography/

HARIAN BOGOR RAYA - Ada beberapa pemicu kecelakaan, termasuk kecelakaan di jalan tol, pada kendaraan yang penting untuk Anda ketahui. Hal itu demi keamanan Anda saat berkendara dan mencegah terjadinya kecelakaan. Anda juga perlu memastikan salah satu komponen penting pada mobil dalam keadaan baik.

Salah satu pemicu kecelakaan yang wajib Anda ketahui adalah kondisi ban pecah. Ban pecah saat Anda berkendara bisa terjadi saat ban tidak mampu mencengkram aspal. Biasanya, ban kehilangan kemampuan itu saat kondisi ban sudah tidak prima, seperti tapaknya gundul, dan kurang angin.

Anda harus menjaga kadar tekanan angin pada ban di angka 32 hingga 35 psi (per square inch). Soal pengisian angin dilakukan saat ban dalam kondisi dingin. Jika dilakukan saat ban masih panas, tekanan udara akan meningkat, dan ban dapat memuai dan mengempis.

Baca Juga: Diduga Korsleting Listrik, Lapak Ban Bekas di Cibinong Hangus Terbakar

Lalu, periksa ban dengan cermat guna mengetahui apakah ada tanda kerusakan seperti ban sobek, muncul benjolan, atau keausan yang berlebih.

Demikian diungkap praktisi industri ban sekaligus Manajer Penjualan Nasional PT. Hankook Tire Sales Indonesia, Apriyanto Yuwono. Menurutnya, saat ini pengendara perlu semakin proaktif dalam memperhatikan faktor eksternal guna meningkatkan keselamatan, seperti kondisi kendaraan, termasuk ban sebagai komponen penunjang.

Menurut Apriyanto dalam tips yang dilansir dari Antara, cuaca ekstrem seperti hujan deras bisa membuat jalan tol yang mulus menjadi licin dan sebagian tergenang air. Hal itu bisa memengaruhi stabilitas kendaraan, visibilitas pengemudi, dan daya cengkram kendaraan.

Baca Juga: Ban Mobil Pecah di Tol Cipularang, Simak Pesan Penting Ustad Yusuf Mansur

Kondisi tersebut dapat memicu hilangnya traksi ban pada permukaan jalan saat melintasi genangan, yang sering disebut aquaplaning.

Pilih ban yang memiliki kemampuan pengereman yang baik di kondisi jalanan basah, antara lain yang memiliki pola tapak dengan jalur lurus sehingga air dapat terpecah. Selain itu periksa rem kendaraan sebelum berkendara untuk menghasilkan pengereman yang baik.

Kebiasaan dalam berkendara juga bisa menjadi faktor pemicu kecelakaan. Jagalah rata-rata kecepatan berkendara pada 60-80 km/jam dan jaga jarak antar kendaraan dengan memperhitungkan blind spot area yang kerap tidak terlihat di kaca spion.

Baca Juga: Pengendara Mobil Sigra Pelaku Penabrak Motor RX king Ditetapkan Sebagai Tersangka

 

Ban yang Cocok untuk Tunjang Mobilitas

Bicara soal ban, tambah Apriyanto, Hankook telah menyediakan Ventus Prime 4, ban high performance segala musim yang cocok untuk menunjang mobilitas harian yang tinggi.

Ban ini dilengkapi dengan berbagai fitur canggih, salah satunya Zigzag 3D Trend Technology, pola tapak khusus yang dapat meningkatkan gaya gesek dari blok yang sesuai dengan deformasinya, sehingga pengendara tetap aman saat melakukan manuver.

Teknologi ini diklaim sangat cocok dengan karakteristik jalan tol di Indonesia yang cenderung lurus dan berkelok.

Baca Juga: Ganjar-Mahfud Gunakan pickup ke KPU Diiringi X Mobil Dinas Presiden Soekarno, Cadillac Fleetwood 75 Limousine

Selain itu multitasking saat menyetir, seperti menggunakan ponsel, merupakan kebiasaan yang harus dihindari agar fokus tidak terpecah.

Menurut data Kementerian Perhubungan, 61 persen penyebab kecelakaan adalah faktor manusia. Jalan tol yang memiliki karakteristik medan yang relatif lurus, serta minim tikungan, kemiringan, dan elevasi, membuat pengendara kerap mengemudi dengan kecepatan tinggi di atas 80km/jam.***

Editor: Maryam Purwoningrum

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x