Banyak Virus Dusta Tentang Air Mineral Disorot Najwa Shihab di Acara Aqua Media Gathering

27 September 2023, 12:18 WIB
Banyak Virus Dusta Tentang Air Mineral Disorot Najwa Shihab di Acara Aqua Media Gathering /Didin HBR-PRMN /

HARIAN BOGOR RAYA - Najwa Shihab yang hadir sebagai perwakilan suara konsumen di acara Aqua media gathering mengkritisi perlunya informasi yang disampaikan kepada masyarakat tentang permasalahan air mineral, berbagai aspek kesehatan bagi masyarakat.

Hal tersebut disampaikan Najwa Shihab yang mengungkapkan pentingnya hak masyarakat untuk tahu akan konsumsi air mineral dalam media gathering yang digelar Aqua, di Jakarta pada Selasa 26 September 2023.

"Akar permasalahannya, anggapan bahwa semua air itu sama, justru sangat mendasar kebutuhan kita akan air, kerap kali kita memandang sepele, seperti kualitas udara yang memburuk membawa dampak kesehatan seperti yang kita rasakan hari-hari ini. Air juga seperti itu, air yang terkontaminasi, yang tercemar jelas dampaknya dapat merusak kesehatan", ujar Najwa Shihab di acara Aqua media gathering tersebut.

Baca Juga: Profesor Beberkan Pentingnya Sumber Air dan Kualitas Air

"Tadi pemaparan dr Diana dari mulai diare, kematian yang paling tinggi sampai risiko stunting, jadi ini air ini problem real yang kerap kali dianggap sepele karena dianggap sehari-hari, saking biasanya dianggap tidak penting padahal prioritas hidup kita", tambah Najwa.

Najwa Shihab Menerangkan sering kali jadi informasi tentang air simpang siur, kebanyakan virus dusta.

Ia menekankan tantangan berikutnya, informasi terkait kualitas air, sering kali jadi informasi simpang siur, kebanyakan virus dusta.

Buktikan sekarang, secara random publik gak tahu 7 dari 10 mengkonsumsi air yang tercemar apalagi tahu bahwa sumber airnya juga bisa tercemar. Kalaupun misalnya publik tahu, rasanya air yang dikonsumsi tidak sehat, apakah itu aman dikonsumsi, cara merebusnya pun ternyata itu tidak cukup. Kita masih pada saat menganggap semua air sama. Padahal jelas-jelas tidak semua air sama", tambah Najwa Shihab.

Informasi berkualitas tentang air bagi masyarakat 

Baca Juga: Tips Konsumsi Air Mineral Bagi Orang Miliki Risiko Berat Jika Ibadah Puasa

Kuncinya informasi, konsumen berhak untuk mendapatkan pengetahuan akan kualitas air minum yang mereka konsumsi terutama terkait aspek kesehatan.

Menurut Najwa Shihab, seperti bedanya udara dan air, menurutnya kalau udara kita sulit memilih, tapi kalau air kita bisa memilih, asal ada kepedulian, asal ada keinginan untuk mencari tahu. "Dan saya percaya kekuatan informasi, semakin berkualitas informasi yang berkualitas ke publik, semakin berkualitas pilihan-pilihan hidup yang bisa mereka ambil. Termasuk pilihan untuk mengkonsumsi air sehari-hari", imbuhnya lagi.

Lebih lanjut ia menambahkan, isu yang sangat penting juga aspek keberlangsungan, keberlanjutan, kemampuan generasi kita untuk bisa memenuhi kebutuhan tanpa mengorbankan kemampuan generasi mendatang untuk memenuhi kebutuhannya.

"Kalau tidak menggunakan galon isi ulang, konsumen akan menggunakan bahan sekali pakai seperti botol plastik, kerusakan lingkungannya capai 770.000 ribu Ton per tahun", ujarnya.

Sebelumnya dipaparkan para ahli, kualitas air minum berkaitan erat dengan berbagai masalah kesehatan. Cemaran bakteri E. coli berpotensi memicu diare dan seperti diketahui, diare merupakan salah satu penyebab utama kematian Balita di Indonesia.

Baca Juga: FILM Air Mata Di Ujung Sajadah Terakhir Tayang Kapan? Sampai Tanggal Berapa di Bioskop

Sesuai Permenkes Nomor 492 tahun 2010 tentang Persyaratan Kualitas Air Minum menyebutkan bahwa air minum harus memenuhi syarat tidak berbau, tidak berasa (tawar, dingin alami), bersih dan jernih, serta aman dari kontaminan.

“Sumber air yang berkualitas buruk dapat membawa berbagai masalah kesehatan, seperti diare hingga stunting. Komposisi mikrobiota antara lain dipengaruhi oleh sumber air minum. Dari hasil riset, komposisi bakteri jahat yang membawa berbagai masalah kesehatan meningkat ketika anak-anak mengonsumsi air minum dari sumber yang tidak aman. Walaupun air minum sudah direbus hingga mendidih, jika cara penanganan dan penyimpanan air tidak higienis maka kontaminasi E. coli dapat kembali terjadi,” kata Dr. dr. Diana Sunardi, Mgizi, SpGK(K), Spesialis Gizi Klinik di Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia dan Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM), sekaligus Ketua Indonesian Hydration Working Group (IHWG) dalam paparannya.

Sementara itu, Guru besar hidrogeologi Universitas Gadjah Mada Prof. Dr.rer.nat. Ir. Heru Hendrayana, menegaskan bahwa tidak semua air sama. “Air yang sehat dan aman untuk dikonsumsi sangat bergantung dari sumbernya. Air yang diambil dari tanah dangkal besar peluangnya untuk tercemar aktivitas manusia. Sementara air dari akuifer dalam sifatnya murni dan memiliki kandungan mineral alami sehingga aman dan menyehatkan untuk dikonsumsi.”

Sumber air menjadi semakin penting karena air yang berasal dari sumber-sumber yang kurang baik memerlukan pemrosesan yang lebih kompleks. Padahal, air minum yang diproses berlebihan, seperti misalnya air demineral, tidak direkomendasikan oleh WHO untuk dikonsumsi dalam jangka panjang karena dapat membawa dampak buruk bagi kesehatan, seperti meningkatkan risiko gangguan kesehatan jantung dan pembuluh darah.***

Editor: Didin Harian Bogor Raya

Tags

Terkini

Terpopuler