Menyingkap Penyebab Utama Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT)

- 12 Juni 2023, 17:48 WIB
sumber foto Pexels
sumber foto Pexels /

HARIAN BOGOR RAYA - Kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) adalah masalah sosial yang serius yang mempengaruhi banyak keluarga di seluruh dunia. KDRT tidak mengenal batasan geografis, budaya, atau latar belakang sosial-ekonomi. Fenomena ini memiliki dampak yang merusak, baik secara fisik maupun psikologis, pada korban yang terlibat dalam situasi tersebut. Untuk memahami dan mengatasi KDRT, penting bagi kita untuk menyingkap penyebab utama di baliknya. Dalam artikel ini, kami akan mengidentifikasi beberapa faktor yang sering menjadi pemicu KDRT serta upaya yang dapat dilakukan untuk menghentikan siklus kekerasan.

1. Ketidaksetaraan Gender:
Salah satu penyebab utama KDRT adalah ketidaksetaraan gender. Budaya patriarki yang menganut pandangan bahwa laki-laki lebih berkuasa dan memiliki kendali atas perempuan sering kali memperburuk situasi KDRT. Ketidaksetaraan ini bisa tercermin dalam perbedaan akses terhadap sumber daya, pendidikan, dan kesempatan kerja, yang membuat perempuan lebih rentan terhadap penindasan dan eksploitasi.

2. Kurangnya Pendidikan dan Kesadaran:
Kurangnya pendidikan dan kesadaran tentang hak-hak individu dan norma-norma sosial yang sehat dapat menjadi faktor pemicu KDRT. Ketika seseorang tidak memahami pentingnya menghormati pasangan mereka dan memecahkan konflik dengan cara yang konstruktif, kecenderungan untuk menggunakan kekerasan sebagai cara untuk mengatasi ketegangan atau frustrasi akan meningkat.

Baca Juga: Kasus KDRT Pasangan Suami Istri Di Depok Akhirnya Diambil Alih Oleh Polda Metro Jaya

3. Stres dan Tekanan Emosional:
Stres dan tekanan emosional yang berlebihan dalam kehidupan sehari-hari dapat menciptakan kondisi yang memicu KDRT. Ketidakstabilan ekonomi, konflik keluarga, masalah pekerjaan, dan masalah keuangan dapat meningkatkan ketegangan di dalam rumah tangga. Jika individu tidak memiliki keterampilan pengelolaan emosi yang efektif, mereka mungkin cenderung melepaskan frustrasi mereka melalui kekerasan terhadap pasangan atau anggota keluarga lainnya.

4. Riwayat KDRT dan Lingkungan Keluarga yang Disfungsional:
Seseorang yang tumbuh dalam lingkungan keluarga yang disfungsional atau memiliki riwayat KDRT akan lebih rentan terhadap tindakan kekerasan di kemudian hari. Pola perilaku yang tidak sehat dapat diturunkan dari generasi ke generasi, menciptakan siklus kekerasan yang sulit untuk dihentikan tanpa intervensi yang tepat.

Baca Juga: Dugaan Kekerasan Anak oleh Terapis di Depok, Polres Metro Depok Ambil Tindakan

5. Penyalahgunaan Zat:
Penyalahgunaan zat seperti alkohol dan obat-obatan juga dapat berperan dalam terjadinya KDRT. Penggunaan zat ini dapat mengubah perilaku seseorang, meningkatkan impulsivitas, dan mengganggu fungsi pengambilan keputusan serta mengurangi kontrol diri. Dalam keadaan yang mabuk atau terpengaruh zat, seseorang mungkin lebih rentan terhadap tindakan kekerasan dan dapat dengan mudah kehilangan kendali diri.

Halaman:

Editor: UG Dani


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x