Network
HARIAN BOGOR RAYA - Perlengkapan dan perencanaan peliputan di alam bebas menjadi hal sangat penting bagi jurnalis, terutama ketika ingin menjalankan tugas jurnalistik di area bencana atau mengexplore keindahan alam seperti gunung, hutan, pantai dan tempat lainnya yang ingin dikunjungi.
Namun demikian, perlunya persiapan perlengkapan dan perencanaan sebelum peliputan di alam bebas tersebut untuk mengantisipasi berbagai risiko saat kegiatan tersebut, hal tersebut diungkapkan Galih Donikara senior ini dengan segudang pengalaman mendaki gunung di Indonesia dan dunia.
"50 persen keberhasilan ada di fase persiapan, kita harus fahami dulu kegiatan di alam bebas baik itu olahraganya, bencananya, baik itu kegiatannya, itu mengandung bahaya sekaligus mengundang bahaya, alam itu mengandung bahaya sekaligus mengundang bahaya", katanya, saat acara Journalist Camp 2023 PRMN x Eiger, di Sariater Subang pada Kamis, 24 Agustus 2023.
Baca Juga: Hamil Anak Song Joong Ki, Katy Louise Saunder Kedapatan Beli Perlengkapan Bayi
"Akan berbahaya ketika kita ceroboh, tidak membawa perlengkapan atau melakukan kegiatan saat hujan", imbuh Galih Donikara.
Beberapa faktor yang mengundang bahaya seperti melakukan pendakian di malam hari, risikonya tersesat, tersandung bahkan jatuh ke jurang. Kalau kita mau ke alam ada bahaya, bagaimana meminimalisir bahaya ya harus belajar, berdiskusi, melengkapkan perlengkapannya seperti tidak memakai sepatu yang salah, olahraga latih fisik dan mental.
Untuk para wartawan dirinya berpesan untuk melakukan olahraga minimal jogging atau walking. Karena peliputan itu tak terduga hingga harus berangkat bertugas berhari-hari bahkan berminggu-minggu.
Baca Juga: Dua Jurnalis Jadi Korban Kekerasan pada Kericuhan Kasus Dago Elos
"Persiapan itu menjadikan kita siap kapan pun kegiatan memanggil kita untuk penugasan kita", ujar Galih Donikara, pendaki yang pernah menaklukan puncak gunung tertinggi di dunia yaitu Gunung Everest di Himalaya.
