HARIAN BOGOR RAYA - Ketua Bidang Media Massa dan Komunikasi Publik, DPP Silaturahmi Haji dan Umrah Indonesia Abdul Ghofar tekankan kolaborasi pemangku kepentingan dalam penyelenggaraan ibadah umrah demi mencegah penyebaran terjangkitnya pneumonia.
Kemasalahatan umat dan keselamatan jemaah umrah itu tanggung jawab seluruh pihak, baik jemaah itu sendiri, ustad, muthawif, travel agent, layanan kesehatan, dan lain sebagainya.
"Protokol kesehatan, salah satunya vaksinasi pneumonia, harus disadari sebagai hal yang esensial dan perlu dibangun demi kenyamanan rangkaian proses ibadah," kata perwakilan Perdokhi, Prof. Dr. dr. Iris Rengganis, Sp.PD-KAI, dilansir dari Antara.
Baca Juga: Kabar Terbaru Kecelakaan Bus Pengangkut Jamaah Umrah di Arab Saudi
Secara umum, pneumonia termasuk dalam 10 penyebab kematian utama di Indonesia. Kelompok penyintas COVID-19 pada era pandemi lalu bahkan memiliki risiko yang lebih tinggi untuk terpapar karena kondisi paru-paru dan saluran pernapasan yang tidak lagi prima.
Perhimpunan Kedokteran Haji Indonesia (Perdokhi) mengingatkan pentingnya pemberian vaksin pneumonia bagi para calon jemaah umrah Indonesia yang ingin beribadah di Tanah Suci.
"Vaksinasi pneumonia berperan penting untuk memberikan imunitas bagi para calon jemaah umrah Indonesia di Tanah Suci," kata perwakilan Perdokhi, Prof. Dr. dr. Iris Rengganis, Sp.PD-KAI dalam pernyataan di Jakarta, Jumat.
Baca Juga: Ini Kabar Baik Soal Paspor untuk Jemaah Umrah dan Haji Khusus