Cegah Penyebaran Terjangkitnya Pneumonia, Perdokhi Ungkap Pentingnya Kolaborasi

- 7 April 2023, 11:09 WIB
Ilustrasi umrah
Ilustrasi umrah /HaticeEROL/Pixabay

Ia mengatakan pemberian vaksin tersebut bisa memberikan kekebalan dan mengurangi potensi tertular dari infeksi bakteri, virus maupun jamur yang berbahaya selama melaksanakan umrah.

"Hanya dengan vaksinasi saja, kita bisa menurunkan risiko penularan hingga 2,1 sampai 2,2 kali lipat lebih efektif," kata Dokter Spesialis Penyakit Dalam tersebut.

Lulusan Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia ini juga meyakinkan bahwa vaksinasi pneumonia ini telah terbukti efikasinya oleh BPOM sehingga aman diberikan dan tidak memberikan efek samping kepada calon jemaah umrah di Tanah Suci.

Baca Juga: Otoritas Saudi Perpanjang Visa Umrah Jadi 90 Hari Hingga Izin Masuk Kerajaan

Berdasarkan data dari Sistem Komputerisasi Pengelolaan Terpadu Umrah dan Haji Khusus (SISKOPATUH) Kementerian Agama per Desember 2022, jumlah jemaah umrah Indonesia setidaknya mencapai 957.016 dari seluruh data agregat global.

Sebagian besar mayoritas jemaah umrah Indonesia tersebut masuk dalam kategori profil berisiko karena usianya yang tergolong tua, serta memiliki penyakit penyerta atau komorbid.

Sementara itu, Pusat Kesehatan Haji Sekjen Kementerian Kesehatan pada 2019 menyatakan, salah satu penyakit pernapasan menular yang paling banyak ditemukan di kalangan jemaah Indonesia di Tanah Suci adalah pneumonia.

Baca Juga: Kemenag RI Sambut Baik Skema Baru Untuk Pengurusan Paspor Umroh dan Haji Khusus

Penyakit ini menyebabkan adanya peradangan akut jaringan paru yang disebabkan oleh mikroorganisme seperti bakteri, jamur, dan virus yang mengakibatkan kantung udara dalam paru-paru dipenuhi cairan atau nanah, sehingga membuat penderitanya sulit bernafas.

Halaman:

Editor: Maryam Purwoningrum


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah