Network
HARIAN BOGOR RAYA - Jika terjadi kurva melengkung pada tulang belakang atau skoliosis, tepatnya, bengkok pada tulang punggung kurang dari 30 derajat, bisa dilakukan penanganan skoliosis di rumah. Contohnya berenang gaya bebas dua kali seminggu selama 30-40 menit. Lalu, lakukan peregangan dengan berpegangan pada kosen pintu dan ayunkan tubuh ke depan dan ke belakang.
Masih soal skoliosis, aktivitas fisik lain macam posisi plank bisa dilakukan selama 30 detik hingga satu menit dengan gerakan yang bisa dicari melalui internet. Berbagai gerakan itu untuk peregangan otot yang tegang, sebab tulang bengkok di satu sisi.
Tindakan operasi bisa dilakukan jika sudut kemiringan sudah di atas 45 derajat dan tulang masih bertumbuh. Pasalnya, dikhawatirkan sudut kemiringan akan bertambah. Dan pada pasien dengan skoliosis saat remaja bisa berisiko bertambah kemiringannya hingga 60 derajat sehingga disarankan melakukan operasi.
Baca Juga: Ciri-ciri Tubuh yang Dicurigai Skoliosis
“Seiring perkembangan ilmu, banyak yang tidak menunggu di atas 45 derajat, 30 derajat sudah dilakukan tindakan tapi bukan dipasang pen, ada kait lentur supaya sisi yang cembung tidak bertambah,” kata dokter spesialis ortopedi dan traumatologi RS Cipto Mangunkusumo dr. Andra Hendriarto.
Ia pun mengatakan, anak remaja terutama perempuan usia 10-20 tahun seringkali tidak sadar memiliki kurva melengkung pada tulang belakang atau skoliosis.
“Kalau ada yang menderita skoliosis pasien sendiri belum tentu sadar kecuali pasien bercermin dan orang tua melihat. Biasanya (pengidap) skoliosis adalah usia remaja 10-20 tahun,” ucap Andra dalam diskusi kesehatan yang diikuti secara daring di Jakarta, Rabu.
Baca Juga: Ketahui Gangguan Kesehatan dari Skoliosis Berat dan Terapinya
Dokter lulusan Universitas Indonesia itu mengatakan skoliosis pada anak remaja biasanya terlihat dari tinggi pundak yang tidak sama, ada lipatan tambahan di punggung, tulang pinggang yang lebih tinggi dan jika diraba ada satu sisi yang menonjol dari sisi lainnya.
