Pasca Tewasnya Pemimpin Hamas, Mesir Menarik Diri dari Konflik Israel -Palestina

- 7 Februari 2024, 08:30 WIB
Mobil terlihat berkendara beriringan di sebuah jalan di Tepi Barat, wilayah Palestina yang diduduki Israel. (ANTARA/Anadolu)
Mobil terlihat berkendara beriringan di sebuah jalan di Tepi Barat, wilayah Palestina yang diduduki Israel. (ANTARA/Anadolu) /

HARIAN BOGOR RAYA - Dampak pasca tewasnya Pimpinan Hamas, Saleh al-Arouri di Lubnan , Media menarik diri sebagai pengantar dalam konflik antara Israel - Palestina.

Kekecewaan Mesir atas terbunuhnya Arouri ketika mereka sedang berusaha untuk mencapai kesepakatan gencatan senjata di Gaza bersama Hamas dan gerakan Jihad Islam atas permukaan Israel sendiri.

Baca Juga: Israel Lakukan Genosida di Gaza Palestina, Ma'ruf Amin Beri Ketegasan

"Tidak alternatif lain selain daripada rundingan untuk menyelesaikan krisis di semenanjung Gaza", ujar pegawai kanan Mesir kepada saluran berita dikutip Harian Bogor Raya dari al-Qahera News, Rabu 7 Februari 2024.

Seperti diketahui pada minggu lalu Mesir telah mencadangkan Hamas dan Jihad Islam untuk mundur dari Semenanjung Gaza jika gencatan senjata gagal tentu saja kedua-dua beklah pihak menolak idea tersebut.

Baca Juga: Josep Borrell Ungkap Keinginan Israel Terhadap Warga Palestina

Jika hal ini terjadi tindakan Mesir untuk tidak terlibat sebagai pengantara akan mendorong krisis di Gaza ke peringkat yang lebih buruk. Sejak perjanjian damai pada tahun 1979 dengan kerajaan Israel, Mesir telah menjadi pengantara aktif di dalam konflik Israel-Palestina sehingga mereka membekukan peranannya pada hari yang sama pasca tewasnya pemimpin Hamas Arouri. ***

 

Editor: UG Dani


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x