Hal Penting Soal Keputusan Waterbirth Atau Melahirkan di Air

29 Januari 2024, 14:52 WIB
Ilustrasi melahirkan. /Pexels/Busranur Aydin/

HARIAN BOGOR RAYA - Soal keputusan mengambil tindakan waterbirth atau melahirkan di air pada kehamilan memiliki risiko tinggi. Hal itu adalah keputusan rumit yang sangat gantung pada beberapa faktor. Prioritas utama adalah keselamatan ibu dan bayi yang dikandung.

Walaupun pilihan waterbirth atau melahirkan di air terkenal karena kualitasnya yang alami dan menenangkan, persalinan di air bisa jadi tidak selalu menjadi pilihan paling aman dalam skenario berisiko tinggi.

Kesesuaian waterbirth atau melahirkan di air bagi kehamilan dengan risiko tinggi ditentukan berdasarkan kasus per kasus. Juga mempertimbangkan keadaan individu dan bimbingan dari spesialis layanan kesehatan.

Baca Juga: Kenali Perbedaan Stres Hingga Depresi Pada Orang Biasa dan Ibu Melahirkan 

Ibu hamil harus terlibat dalam diskusi terbuka dan terinformasi dengan penyedia layanan kesehatan mereka untuk membuat pilihan terbaik untuk situasi unik mereka, memastikan kedatangan anak-anak mereka yang berharga dengan selamat.

Kehamilan merupakan perjalanan yang unik dan transformatif bagi perempuan, namun bagi sebagian perempuan, hal ini dapat menjadi rumit karena adanya kondisi medis yang mengkategorikan kehamilan mereka sebagai "berisiko tinggi".

Dalam kasus tersebut, proses melahirkan harus dipertimbangkan secara hati-hati, termasuk pilihan untuk melahirkan di air atau waterbirth.

Baca Juga: Diduga Hasil dari Hubungan Gelap, Karyawati Melahirkan di Dalam Minimarket

Meskipun melahirkan di air sering kali dianggap aman dan alami untuk kehamilan berisiko rendah, kesesuaian metode ini untuk kehamilan berisiko tinggi memerlukan evaluasi yang lebih mendalam.

Dilansir dari laman Hindustan Times melalui Antara, Ginekolog Senior dan Ahli Obstetri Dr Aruna Kalra mengatakan kehamilan berisiko tinggi mencakup berbagai kondisi, seperti preeklamsia, diabetes gestasional, kehamilan ganda (kembar atau lebih), dan kondisi medis yang sudah ada sebelumnya seperti hipertensi atau penyakit jantung yang memerlukan pemantauan ketat.

"Kondisi ini memerlukan pemantauan ketat dan perawatan khusus selama kehamilan, persalinan, dan persalinan. Melahirkan di air untuk kehamilan berisiko tinggi adalah topik yang kompleks dan kelayakannya bergantung pada berbagai faktor," katanya.

Baca Juga: Dokter Ungkap Hal Penting Ibu Menyusui Setelah Melahirkan Hingga Dukungan Sekitar

Beberapa pertimbangan yang harus dipikirkan bagi ibu hamil berisiko yang ingin melakukan waterbirth diantaranya adalah berkonsultasi dengan dokter kandungan yang memiliki spesialisasi dalam perawatan risiko tinggi. Mereka dapat menilai kondisi spesifik dan mendiskusikan kelayakan waterbirth.

Selain itu keputusan untuk melahirkan di air harus dibuat berdasarkan individu. Tingkat keparahan dan stabilitas kondisi akan dipertimbangkan. Pemantauan terus menerus terhadap tanda-tanda vital bayi dan ibu sering kali diperlukan selama persalinan pada kehamilan berisiko tinggi. Melahirkan di air mungkin tidak cocok jika pemantauan ketat diperlukan.***

Editor: Maryam Purwoningrum

Sumber: ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler